Network
PORTALBANGKALAN.COM-Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan insulin yang cukup atau tidak dapat menggunakan insulin dengan benar. Insulin adalah hormon yang membantu tubuh mengubah gula (glukosa) dalam darah menjadi energi. Ketika insulin tidak bekerja dengan benar, gula darah akan menumpuk dalam darah, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Di Indonesia, diabetes merupakan salah satu penyakit kronis terbanyak. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi diabetes pada usia 15 tahun ke atas mencapai 2,0%. Artinya, 2 dari 100 orang di Indonesia menderita diabetes.
Mengetahui tanda dan gejala diabetes sejak dini sangat penting untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Semakin cepat diabetes didiagnosis dan diobati, semakin kecil risiko komplikasi, seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan kebutaan.
Tanda dan Gejala Diabetes:
Sering buang air kecil: Orang dengan diabetes sering buang air kecil, terutama di malam hari. Hal ini terjadi karena ginjal mencoba membuang kelebihan gula dari darah melalui urine.
Sering haus: Rasa haus yang berlebihan adalah tanda lain dari diabetes. Ketika gula darah tinggi, tubuh akan menarik air dari sel-sel untuk mengencerkan darah, sehingga menyebabkan dehidrasi.
Sering lapar: Meskipun makan banyak, orang dengan diabetes masih merasa lapar. Hal ini terjadi karena tubuh tidak dapat menggunakan gula darah untuk energi dengan benar.
Penurunan berat badan: Meskipun makan banyak, orang dengan diabetes mungkin mengalami penurunan berat badan yang tidak disengaja. Hal ini terjadi karena tubuh memecah otot dan lemak untuk energi.
Kelelahan: Kelelahan adalah gejala umum diabetes. Ketika tubuh tidak dapat menggunakan gula darah untuk energi, tubuh akan merasa lemas dan lelah.
Penglihatan kabur: Gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil di mata, yang dapat menyebabkan penglihatan kabur.
Luka yang sulit sembuh: Gula darah tinggi dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh, sehingga luka sulit sembuh.
Mati rasa atau kesemutan di kaki dan tangan: Gula darah tinggi dapat merusak saraf di kaki dan tangan, yang dapat menyebabkan mati rasa atau kesemutan.
Faktor Risiko Diabetes:
Riwayat keluarga diabetes: Orang yang memiliki keluarga dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit ini.
Kelebihan berat badan atau obesitas: Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena diabetes tipe 2.
Gaya hidup tidak sehat: Gaya hidup tidak sehat, seperti kurang olahraga, merokok, dan konsumsi makanan yang tidak sehat, dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Usia: Risiko diabetes meningkat seiring bertambahnya usia.
Tekanan darah tinggi: Tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Kolesterol tinggi: Kolesterol tinggi, terutama kolesterol LDL (kolesterol jahat), dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Pencegahan Diabetes:
Menjaga berat badan ideal: Menjaga berat badan ideal adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah diabetes tipe 2.
Makan makanan yang sehat: Konsumsi makanan yang sehat dan seimbang, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian. Batasi konsumsi makanan olahan, makanan manis, dan minuman bersoda.
Olahraga secara teratur: Olahraga secara teratur, minimal 30 menit setiap hari, dapat membantu mencegah diabetes tipe 2.
Berhenti merokok: Merokok dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Kelola stres dengan baik: Stres dapat memperburuk diabetes. Kelola stres dengan baik dengan teknik relaksasi, seperti meditasi atau yoga.
Diabetes adalah penyakit kronis yang dapat dicegah dan diobati. Dengan mengetahui tanda dan gejala diabetes sejak dini, Anda dapat segera mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Menjaga gaya hidup sehat adalah kunci untuk mencegah dan mengelola diabetes.***
