2 Hal Ini Akan Memancarkan Aura Berwibawa dan Kharismatik

16 Juli 2022, 07:33 WIB
Ilustrasi Mengenal Kepribadain ENFJ, Sosok Kharismatik yang Terlampau Berempati/pixabay/Goumbik /

PORTALBANGKALAN.COM - Setiap manusia pasti memiliki keinginan untuk mendapatkan penilaian positif dari orang lain. Baik dari segi penampilan maupun kemapanan hidup.

Pada dasarnya manusia akan dicap sebagai orang baik ketika mereka tidak melakukan hal-hal yang dapat mencemarkan dirinya.

Dengan demikian, orang tersebut akan menjadi berwibawa dan memancarkan kharisma yang membuat dirinya disegani orang lain.

Banyak sekali mitos tentang cara untuk menjadi seorang yang berwibawa dan memiliki kharisma lebih dibanding orang lain.

Mulai dari yang bersifat spekulatif dan tidak sesuai dengan ajaran agama sehingga yang terdapat tuntunannya dalam Alquran ataupun petuah baik yang diajarkan turun temurun.

Bagi sebagian orang, dinilai berwibawa dan karismatik oleh orang lain akan menambah rasa percaya diri ketika harus ambil peran di ruang publik.

Tuntutan pekerjaan untuk tampil berwibawa dan karismatik di setiap saat kadang membuat seseorang gelap mata dengan melakukan hal-hal yang tidak sesuai ajaran Islam.

Padahal di dalam Alquran terdapat beberapa ayat yang digunakan oleh beberapa kalangan untuk membuat seorang nampak berwibawa dan memiliki kharisma secara alami.

Sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Kang Sudiro. Terdapat dua cara untuk mendapatkan aura yang berwibawa dan kharismatik secara islami.

Pertama, bacalah dan amalkanlah surat Al-Baqarah ayat 3 secara istiqomah.

“Allaziina yu’minuuna bilghaibi wa yuqiimuunas salaata wa mimma razaqnaahum yunfiquun”.

Artinya: Yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.

Adapun cara mengamalkan ayat di atas adalah dengan membaca setiap selesai salat fardhu dengan jumlah 313x selama 7 hari berturut-turut.

Kedua, puasa sunnah 3 hari berturut-turut sambil membaca surat Al-Baqarah setelah selesai sholat fardhu dengan cara seperti disebutkan di atas. Hal tersebut untuk memungkinkan bacaan tersebut bisa lebih efektif dan mendapatkan hasil yang lebih memuaskan.

Akan tetapi, secara hakikat amalan tersebut hanyalah perantara mencapai tujuan seperti dimaksudkan. Akan tetapi semua semua keputusan terkait Berhasil tidaknya amalan tersebut harus dikembalikan pada kehendak yang Maha Kuasa.

Bagaimanapun semua yang dilakukan oleh manusia hanyalah berbentuk usaha yang hasilnya harus diserahkan sepenuhnya pada ketentuan yang telah ditaqdirkan Tuhan.

Akan tetapi, dalam kacamata manusia normal, usaha biasanya tidak akan membedahi hasil yang diinginkan.

Insyallah jika mempunyai niat yang baik untuk mengamalkannya, pasti Allah akan menghadiahkan hal yang baik untuk kehidupan sehari-hari.

Demikian juga dengan aura berwibawa dan karismatik yang dikehendaki dengan membaca amalan tersebut akan berhasil atas seizin Allah SWT.***

Editor: Buduri

Tags

Terkini

Terpopuler