Stunting: Mencegah dan Menangani Demi Masa Depan Cerah Anak Bangsa

- 22 April 2024, 22:53 WIB
Stunting: Mencegah dan Menangani Demi Masa Depan Cerah Anak Bangsa
Stunting: Mencegah dan Menangani Demi Masa Depan Cerah Anak Bangsa /ilustrasi/

PORTALBANGKALAN.COM-Stunting adalah kondisi terhambatnya pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu lama.

Kondisi ini tidak hanya berdampak pada tinggi badan, tetapi juga pada perkembangan otak, kemampuan belajar, dan masa depan anak.

Oleh karena itu, pencegahan dan penanganan stunting sangatlah penting untuk dilakukan.

1. Pengertian Stunting:

Stunting adalah kondisi di mana tinggi badan anak di bawah standar usianya.

Menurut WHO, stunting didefinisikan sebagai tinggi badan anak di bawah -2 deviasi standar (SD) dari median tinggi badan anak seusia dan sejenis kelamin.

Di Indonesia, prevalensi stunting masih tergolong tinggi, yaitu mencapai 24,6% pada tahun 2021.

2. Penyebab Stunting:

Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis pada anak, yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

Asupan gizi yang tidak memadai: Anak-anak yang tidak mendapatkan cukup asupan protein, vitamin, dan mineral dari makanannya berisiko tinggi mengalami stunting.
Infeksi yang berulang: Infeksi yang sering terjadi, seperti diare dan pneumonia, dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan memperparah stunting.
Kurangnya akses air bersih dan sanitasi: Kurangnya akses air bersih dan sanitasi dapat menyebabkan anak-anak mudah terkena penyakit diare, yang dapat memperparah stunting.
Praktik pengasuhan yang tidak tepat: Praktik pengasuhan yang tidak tepat, seperti pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang tidak sesuai dan tidak memberikan ASI eksklusif, dapat meningkatkan risiko stunting pada anak.

3. Dampak Stunting:

Dampak stunting pada anak tidak hanya terbatas pada tinggi badan yang pendek, tetapi juga dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan anak, seperti:

Perkembangan otak: Stunting dapat menghambat perkembangan otak anak, yang dapat berakibat pada kemampuan belajar yang rendah, IQ yang rendah, dan kesulitan dalam memecahkan masalah.
Kemampuan belajar: Anak dengan stunting sering kali mengalami kesulitan belajar di sekolah, yang dapat berakibat pada prestasi belajar yang rendah dan putus sekolah.
Masa depan anak: Stunting dapat meningkatkan risiko anak terkena penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung di kemudian hari.

4. Pencegahan Stunting:

Pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini, bahkan sebelum anak lahir.

Berikut beberapa langkah-langkah pencegahan stunting:

Pemberian ASI eksklusif: Berikan ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan pertama dan lanjutkan dengan pemberian ASI hingga usia 2 tahun.
Pemberian MPASI yang bergizi: Berikan MPASI yang kaya protein, vitamin, dan mineral yang sesuai dengan usia dan kebutuhan anak.
Menjaga kebersihan lingkungan: Jaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitar rumah untuk mencegah anak dari penyakit diare dan infeksi lainnya.
Pemberian imunisasi lengkap: Pastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai dengan jadwal yang dianjurkan.
Pemberian edukasi kepada orang tua: Edukasi orang tua tentang pentingnya pencegahan stunting dan cara-cara yang tepat untuk memberikan asupan gizi yang baik kepada anak.

5. Penanganan Stunting:

Jika anak sudah terlanjur mengalami stunting, penting untuk segera dilakukan penanganan.

Penanganan stunting dapat dilakukan dengan cara:

Pemberian makanan tambahan: Berikan makanan tambahan yang kaya protein, vitamin, dan mineral kepada anak.
Pemberian obat-obatan: Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan untuk mengatasi infeksi atau kekurangan vitamin dan mineral tertentu.
Pemantauan pertumbuhan anak: Pantau pertumbuhan anak secara berkala untuk melihat perkembangannya.

Stunting adalah masalah serius yang dapat berdampak jangka panjang pada masa depan anak.

Dengan memahami penyebab, dampak, dan langkah-langkah pencegahan dan penanganan stunting, kita dapat bersama-sama mencegah stunting dan membangun generasi penerus bangsa yang sehat dan cerdas.

Marilah kita bersama-sama bergotong royong untuk mencegah stunting dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Indonesia.

Ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi jika Anda memiliki pertanyaan atau concerns tentang stunting.***

Editor: Mohamad Jamaludin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah