3. Dampak Stunting:
Dampak stunting pada anak tidak hanya terbatas pada tinggi badan yang pendek, tetapi juga dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan anak, seperti:
Perkembangan otak: Stunting dapat menghambat perkembangan otak anak, yang dapat berakibat pada kemampuan belajar yang rendah, IQ yang rendah, dan kesulitan dalam memecahkan masalah.
Kemampuan belajar: Anak dengan stunting sering kali mengalami kesulitan belajar di sekolah, yang dapat berakibat pada prestasi belajar yang rendah dan putus sekolah.
Masa depan anak: Stunting dapat meningkatkan risiko anak terkena penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung di kemudian hari.
4. Pencegahan Stunting:
Pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini, bahkan sebelum anak lahir.
Berikut beberapa langkah-langkah pencegahan stunting:
Pemberian ASI eksklusif: Berikan ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan pertama dan lanjutkan dengan pemberian ASI hingga usia 2 tahun.
Pemberian MPASI yang bergizi: Berikan MPASI yang kaya protein, vitamin, dan mineral yang sesuai dengan usia dan kebutuhan anak.
Menjaga kebersihan lingkungan: Jaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitar rumah untuk mencegah anak dari penyakit diare dan infeksi lainnya.
Pemberian imunisasi lengkap: Pastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai dengan jadwal yang dianjurkan.
Pemberian edukasi kepada orang tua: Edukasi orang tua tentang pentingnya pencegahan stunting dan cara-cara yang tepat untuk memberikan asupan gizi yang baik kepada anak.
5. Penanganan Stunting:
Jika anak sudah terlanjur mengalami stunting, penting untuk segera dilakukan penanganan.
Penanganan stunting dapat dilakukan dengan cara: