Definisi Manusia Merdeka Menurut Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional

- 25 Januari 2024, 14:00 WIB
Definisi Manusia Merdeka Menurut Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional
Definisi Manusia Merdeka Menurut Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional /ilustrasi/

PORTALBANGKALAN.COM - Pendidikan nasional di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan berkat peran besar Ki Hadjar Dewantara.

Tokoh pergerakan nasional ini dikenal sebagai bapak pendidikan nasional, dan ia telah memberikan kontribusi penting dalam mengembangkan sistem pendidikan di Indonesia.

Salah satu tujuan utama Ki Hadjar Dewantara adalah menciptakan manusia yang merdeka.

Inilah definisi manusia merdeka menurut Ki Hadjar Dewantara dan metode pendidikan yang diterapkannya untuk mencapai tujuan tersebut.

Definisi manusia merdeka menurut Ki Hadjar Dewantara adalah manusia yang secara lahiriah dan batiniah tidak bergantung pada orang lain.

Artinya, manusia merdeka adalah individu yang otonom, mampu berdiri sendiri, dan mandiri.

Ki Hadjar Dewantara percaya bahwa pendidikan harus mengusung asas kemerdekaan, di mana manusia diberikan kebebasan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk mengatur kehidupannya sesuai dengan aturan yang berlaku dalam masyarakat.

Sebagai hasil dari pemikiran ini, Ki Hadjar Dewantara menekankan pentingnya memiliki jiwa yang merdeka.

Jiwa yang merdeka adalah aspek penting yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik agar bangsa Indonesia tidak terjajah oleh negara lain.

Ia menyadari bahwa pendidikan memainkan peran kunci dalam mencapai tujuan ini.

Baca Juga: Untuk Memberikan Ilustrasi tentang Pentingnya Mendidik Anak, Ki Hajar Dewantara Menyamakannya Seperti

Untuk mencapai manusia yang merdeka, Ki Hadjar Dewantara menerapkan dua metode pendidikan, yaitu metode keluarga dan metode among.

Metode keluarga menekankan peran orang tua dalam membimbing dan mendidik anak-anak mereka.

Tujuannya adalah agar murid dapat memahami dan menghargai apa yang diajarkan oleh guru di sekolah.

Sementara itu, metode among menekankan peran guru dalam membimbing dan mendidik murid di lingkungan sekolah.

Kedua metode ini memberikan ruang kemerdekaan kepada murid, sambil tetap memberikan bimbingan dan arahan yang diperlukan.

Pendidikan yang dipaksakan atau otoriter akan membuat murid merasa terkekang dan kehilangan ruang kebebasan serta kemerdekaan individu.

Oleh karena itu, Ki Hadjar Dewantara merancang pendidikan yang terorganisasi dengan memberikan ruang kebebasan kepada setiap murid dalam proses belajar mereka.

Konsep ini memungkinkan murid untuk mengembangkan jiwa merdeka mereka sendiri.

Pendekatan Ki Hadjar Dewantara dalam pendidikan memiliki implikasi yang luas.

Ia memandang pendidikan sebagai sarana untuk memerdekakan manusia secara lahiriah dan batiniah.

Melalui metode pendidikan yang mencerminkan nilai-nilai kemerdekaan, siswa diharapkan dapat tumbuh menjadi individu yang mandiri, kritis, dan bertanggung jawab.

Dengan demikian, mereka akan memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang baik dan berkontribusi secara positif terhadap masyarakat.

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan dan kemerdekaan menjadi relevan.

Konsep-konsep ini mencerminkan kebutuhan akan pendidikan yang mempersiapkan individu untuk menjadiwarga negara yang berdaya saing di masa depan.

Pendidikan yang mengutamakan kemerdekaan individu akan membantu membangun generasi yang mampu beradaptasi, berinovasi, dan menciptakan perubahan positif.

Dalam rangka mengimplementasikan visi Ki Hadjar Dewantara, peran orang tua dan guru sangatlah penting.

Orang tua memiliki peran dalam membimbing dan membentuk karakter anak sejak dini, sementara guru memiliki tanggung jawab untuk memberikan bimbingan yang tepat di lingkungan sekolah.

Baca Juga: Apa Itu P5 dalam Kurikulum Merdeka? Simak Penjelasannya Berikut Ini

Dalam kedua metode pendidikan yang diterapkan, baik metode keluarga maupun metode among, tetap ditekankan perlunya memberikan ruang kebebasan kepada anak-anak.

Hal ini bertujuan untuk memungkinkan mereka mengembangkan potensi dan kepribadian mereka sendiri, sambil tetap mendapatkan arahan dan bimbingan yang diperlukan.

Pendidikan yang mencerminkan nilai-nilai kemerdekaan juga melibatkan kolaborasi antara orang tua, guru, dan murid.

Sinergi ini penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang memberdayakan dan mendukung perkembangan individu.

Melalui pendidikan yang mengutamakan kemerdekaan, setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan bakat dan minat mereka sendiri.

Pendidikan bukanlah sekadar transfer pengetahuan, tetapi juga proses pemberdayaan yang menghargai keunikan dan potensi setiap individu.

Pendidikan yang mengusung nilai-nilai kemerdekaan juga harus mampu mengadaptasi perubahan tersebut.

Pendidikan tidak hanya tentang penguasaan materi, tetapi juga keterampilan yang relevan dengan zaman.

Kemampuan untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, berkomunikasi, dan bekerja secara kolaboratif menjadi sangat penting.

Oleh karena itu, pendidikan yang berbasis kemerdekaan harus mengintegrasikan teknologi dan inovasi dalam proses pembelajaran.

Itulah pembahasan mengenai pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan nasional dan konsep manusia merdeka.***

Editor: Ari Prasetyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah