Mentransmisikan Tenaga dari Poros Engkol ke Poros Nok
Timing belt juga berperan sebagai penghubung antara poros engkol yang berputar dengan poros nok yang menggerakkan klep. Dengan demikian, tenaga yang dihasilkan oleh mesin dapat diteruskan dengan efisien ke sistem klep.
Cara Kerja Timing Belt
Cara kerja timing belt dapat dijelaskan sebagai berikut:
-
Poros Engkol Menggerakkan Timing Belt
Ketika mesin dihidupkan, poros engkol akan berputar dan menggerakkan timing belt. -
Timing Belt Menggerakkan Poros Nok
Gerakan dari timing belt akan ditransmisikan ke poros nok, yang selanjutnya menggerakkan klep pembakaran. -
Sinkronisasi Gerakan Poros Engkol dan Poros Nok
Timing belt memastikan bahwa gerakan poros engkol dan poros nok berjalan secara sinkron, sehingga klep pembakaran dapat membuka dan menutup pada waktu yang tepat.
Baca Juga: Suasana Damai Desa Kuno di Jateng: Sebuah Perjalanan ke Era 80an yang Menakjubkan
Waktu Penggantian Timing Belt
Penggantian timing belt merupakan bagian penting dari perawatan kendaraan.
Waktu penggantian timing belt dapat bervariasi tergantung pada merek dan model kendaraan, serta rekomendasi pabrikan.
Secara umum, timing belt sebaiknya diganti setiap 80.000 hingga 160.000 kilometer atau setiap 5 hingga 7 tahun, tergantung pada kondisi penggunaan dan lingkungan operasional kendaraan.