BCA Sekuritas dari Grup Djarum Berpotensi Jadi Pemegang Mayoritas Smartfren (FREN) Melalui Rights Issue

- 21 Februari 2024, 15:36 WIB
Peluang di 2024, Bank BCA (BBCA) Ukir Prestasi, Laba Tumbuh 19,4% Jadi Rp 48,6 T di 2023
Peluang di 2024, Bank BCA (BBCA) Ukir Prestasi, Laba Tumbuh 19,4% Jadi Rp 48,6 T di 2023 /

 

Portalbangkalan.com - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) tengah menggelar rights issue dengan harapan mendapatkan dana segar sebesar Rp8,572 triliun.

Dalam proses ini, BCA Sekuritas, salah satu perusahaan dari Grup Djarum, muncul sebagai pembeli siaga yang berpotensi memegang porsi saham mayoritas, yakni sekitar 18,8%.

Bagaimana mekanisme rights issue ini berlangsung dan bagaimana porsi kepemilikan pemegang saham, termasuk Global Nusa Data, akan berubah?

Dalam upayanya mendapatkan dana segar, FREN menerbitkan sebanyak 171.458.978.293 saham baru melalui Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) dengan harga pelaksanaan Rp50 per lembar.

Jika seluruh pemegang HMETD menebusnya, FREN berpeluang mengumpulkan dana sekitar Rp8,572 triliun.

 Baca Juga: Smartfren (FREN) Rancang Rights Issue, Berpotensi Menjadi Saham Terbanyak Kedua Setelah GOTO

Meskipun demikian, pemegang saham Global Nusa Data (GND) dengan kepemilikan 23,79% menyatakan tidak akan melaksanakan HMETD.

Sebaliknya, Bali Media Telekomunikasi (BMT) selaku pemegang saham 9,81% berkomitmen untuk melaksanakan HMETD sesuai porsi kepemilikannya dalam PMHMETD V.

BCA Sekuritas sebagai Pembeli Siaga akan membeli sisa Saham Baru yang diterbitkan, mencapai 96.039.343.544 lembar Saham Baru pada Harga Pelaksanaan Rp50 per lembar.

Dengan demikian, porsi kepemilikan BCA Sekuritas di FREN berpotensi mencapai 18,8%, menjadikannya pemegang saham mayoritas.

Sementara itu, GND akan mengalami penurunan porsi kepemilikan menjadi 15,2% sebagai akibat dari ketidakpartisipasian dalam HMETD.

Seluruh transaksi ini diatur oleh mekanisme rights issue, dan pemodal lain yang berminat untuk menyuntikkan modal ke FREN wajib tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) perseroan pada tanggal 14 Maret 2024.

 Baca Juga: Tantangan Modal, AAJI Ungkap Sejumlah Perusahaan Asuransi Jiwa Belum Capai Ekuitas Rp250 Miliar

Proses rights issue ini memberikan hak kepada pemegang saham lama untuk mendapatkan 75 HMETD setiap 178 saham lama yang dimiliki.

Setiap 1 HMETD dapat digunakan untuk membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan mulai tanggal 18 Maret 2024 hingga 22 Maret 2024.

Dengan dana sebesar Rp5,487 triliun yang diharapkan diperoleh dari rights issue, FREN memiliki rencana untuk membayar utang dan bunga pinjaman perseroan.

Sisa dana tersebut mungkin akan dialokasikan untuk modal kerja perseroan atau entitas anak.

Rights issue ini juga mengubah peta kepemilikan saham FREN, dengan BCA Sekuritas dari Grup Djarum berpotensi menjadi pemegang saham mayoritas, mengindikasikan dinamika yang menarik di industri telekomunikasi Indonesia.***

Editor: Ari Prasetyo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah