Jangan Melaju Lurus! Bongkar Misteri Penyebrangan Jawa-Bali Larangan Kapal Melaju Lurus

- 1 September 2023, 14:00 WIB
Jangan Melaju Lurus! Bongkar Misteri Penyebrangan Jawa-Bali Larangan Kapal Melaju Lurus
Jangan Melaju Lurus! Bongkar Misteri Penyebrangan Jawa-Bali Larangan Kapal Melaju Lurus /

 

PORTALBANGKALAN.COM - Selat Bali terkenal dengan arus lautnya yang kencang, dan ini mempengaruhi jalur yang dipilih oleh kapal penyeberangan. Meskipun jarak antara Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Gilimanuk relatif dekat, kapal-kapal lebih sering memilih jalur samping yang lebih panjang. Mengapa demikian?

Alasan pertama adalah kelancaran dan keselamatan penyeberangan. Kapal-kapal tersebut mempertimbangkan arus laut yang kuat untuk memastikan perjalanan yang aman. Meskipun harus menempuh jarak yang lebih jauh dengan jalur samping, ini menghindari konfrontasi dengan arus yang melawan. Selain itu, bahan bakar kapal juga lebih awet karena tidak harus melawan arus laut yang kuat.

Baca Juga: 7 Kampung Unik di Indonesia yang Menarik Perhatian, Cuma di Negeri Ini! Salah Satunya Sarangheo

Topografi Bawah Laut yang Berbahaya

Topografi bawah laut di Selat Bali juga mempengaruhi jalur yang diambil oleh kapal-kapal penyeberangan. Di beberapa bagian Selat Bali terdapat palungan yang sangat dalam dan berbahaya. Palungan ini merupakan cekungan di dasar laut yang menjorok ke dalam seperti jurang. Meskipun permukaannya terlihat datar, palungan ini memiliki arus bawah laut yang sangat kuat.

Hal ini membuat para nahkoda kapal lebih memilih jalur samping untuk menghindari palungan laut dan arus bawah laut yang kuat. Keselamatan penumpang menjadi prioritas utama, dan mengambil jalur yang lebih aman adalah keputusan yang bijak.

Kepadatan Transportasi Laut

Selat Bali merupakan Jalur Transportasi laut yang padat dengan berbagai jenis kapal yang melintas. Kapal-kapal kargo, kapal wisata, dan kapal feri semua berbagi ruang di Selat Bali. Untuk menghindari kemacetan dan memastikan kelancaran perjalanan, para nahkoda kapal harus mengambil jalur yang mempertimbangkan kepadatan transportasi laut.

Halaman:

Editor: Nugroho Setya Aji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah