PORTALBANGKALAN.COM - Menggali Potensi Kreatif Melalui Bengkel Kreativitas
BEM Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (Fikom Unisba) telah menggelar acara pelatihan bertema "Bengkel Kreativitas" yang menawarkan keterampilan Macrame kepada masyarakat. Acara ini bertujuan untuk menginspirasi dan memberikan peluang usaha baru kepada peserta, khususnya perempuan di Desa Pakuhaji. Dalam Bengkel Kreativitas ini, peserta diajak untuk menggali potensi kreatif mereka dan memahami pentingnya kreativitas dalam menghasilkan karya bernilai.
Baca Juga: Inilah Lima Kabupaten Terluas di Provinsi Jawa Barat, Menawarkan Keindahan Alam yang Mengagumkan!
Keindahan Seni Macrame
Macrame, seni merajut tali yang menciptakan pola dan bentuk indah melalui teknik simpul khas, telah menjadi aktivitas kreatif yang menarik minat banyak orang. Dalam Bengkel Kreativitas ini, peserta diajarkan teknik dasar Macrame oleh instruktur berpengalaman dari "Macramepilea", yaitu Novy Pusfita Dewi. Peserta belajar menciptakan pola simpul yang unik dan menguasai teknik dasar hingga akhirnya menghasilkan karya-karya yang membanggakan.
Koper Athena dan Pemberdayaan Perempuan
Salah satu peserta Bengkel Kreativitas adalah Yayu Kurniawati dari program sekolah informal "KOPER ATHENA". Program ini mengusung pemberdayaan perempuan dalam mengembangkan potensi dan kompetensi diri. Yayu mengungkapkan kegembiraannya dalam mengikuti pelatihan ini. Awalnya, ia merasa Macrame sulit, tetapi dengan bimbingan instruktur, Yayu merasa lebih percaya diri dan bangga dengan karya yang telah ia hasilkan. Bengkel Kreativitas ini memberikan peluang bagi perempuan untuk mengembangkan keterampilan mereka dan membuka peluang usaha baru di masa depan.
Kolaborasi dengan HIPMI untuk Pengembangan Bisnis
Tindaklanjut dari Bengkel Kreativitas ini, BEM Fikom Unisba akan menjalin kerjasama dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Bandung Barat. Kerjasama ini bertujuan untuk memberikan dukungan dalam pemasaran dan pengembangan bisnis kepada peserta Bengkel Kreativitas. Dengan kemitraan ini, perempuan di Desa Pakuhaji diharapkan dapat mengembangkan keterampilan mereka menjadi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang inovatif dan kreatif.
Dampak Positif bagi Masyarakat Sekitar