Renovasi Telan 226 M! Bandara Internasional di Riau akan Dipindahkan, Ada Apa? Simak Penjelasannya

- 20 Agustus 2023, 22:11 WIB
Langkah Maju atau Mundur? Usulan Pemindahan Bandara Internasional Riau Setelah Renovasi Besar-Besaran
Langkah Maju atau Mundur? Usulan Pemindahan Bandara Internasional Riau Setelah Renovasi Besar-Besaran /ANTARA/HO-Angkasa Pura I/

PortalBangkalan.com - Pernahkah Anda mendengar tentang pergerakan tata rencana daerah yang mengusulkan pemindahan sebuah bandara internasional di Riau?

Sebuah langkah mengejutkan, terutama mengingat bandara ini baru saja mengalami proses renovasi yang signifikan oleh pemerintah pada tahun 2019.

Renovasi ini bukanlah perkara kecil, dengan anggaran yang tak tanggung-tanggung, mencapai Rp226 miliar.

Namun, seperti kisah yang tak terduga, bandara internasional ini kini tengah menghadapi pembicaraan serius mengenai pemindahan.

Sebelum kita menyelami lebih dalam, mari kita simak perjalanan renovasi ini.

Pemerintah memutuskan untuk memberikan sentuhan segar pada Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru.

Pada tahun 2019, langkah berani ini dilakukan dengan fokus utama pada perluasan terminal penumpang.

Terminal yang dulunya memiliki luas 29.000 m2 kini mengusung angka 44.000 m2 yang mampu memuat hingga 5 juta penumpang.

Benar-benar sebuah loncatan yang signifikan.

Tidak hanya itu, konter check-in yang semula berjumlah 19 unit juga mengalami peningkatan menjadi 29 unit.

Begitu juga dengan Garbarata, yang kini menghadirkan 6 unit dari sebelumnya hanya 4 unit.

Renovasi ini dirancang dengan matang untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para penumpang, serta mendukung pertumbuhan penerbangan yang lebih besar.

Namun, walaupun usaha besar telah dilakukan dalam bentuk renovasi ini, sayangnya, Bandara Sultan Syarif Kasim II mengalami penurunan jumlah penumpang.

Ironisnya, penurunan ini bahkan terjadi sebelum renovasi besar-besaran dimulai.

Data dari laman kemenkeu.go.id menunjukkan bahwa pada tahun 2018, jumlah penumpang mencapai 4,21 juta orang.

Namun, angka ini menurun tajam menjadi 3,25 juta orang pada tahun 2019, dan semakin terpuruk ketika pandemi melanda pada tahun 2020, hanya mencapai 1,44 juta orang.

Penurunan ini tidak hanya dirasakan oleh penumpang, tetapi juga oleh jumlah penerbangan di bandara ini.

Pada tahun 2018, tercatat ada 37.085 penerbangan, namun angka ini merosot 27,67 persen menjadi 26.823 penerbangan pada tahun 2019.

Tidak mengherankan bahwa selama pandemi tahun 2020, angkanya semakin menurun drastis menjadi hanya 15.641 penerbangan.

Namun, mengapa muncul usulan untuk memindahkan bandara ini? Pertama, Pekanbaru, tempat bandara ini berada, tengah menjelma menjadi kota metropolitan dengan pertumbuhan pesat.

Penduduknya semakin bertambah, dan ini memberi tekanan lebih pada bandara yang sudah ada.

Kawasan sekitar bandara pun semakin ramai oleh penduduk, sehingga opsi perluasan di masa depan mungkin tidak lagi layak dilakukan.

Pemindahan bandara internasional bukanlah keputusan sepele.

Ini harus disusun dalam rencana tata ruang daerah untuk 50 tahun ke depan, serta memastikan bahwa bandara baru akan memberikan keuntungan kepada pengembang selama 100 tahun ke depan.

Meskipun anggaran besar telah diinvestasikan dalam renovasi terbaru, pemindahan ini dipertimbangkan untuk mengikuti perkembangan dan memenuhi kebutuhan yang semakin kompleks.

Tentu saja, keputusan ini masih menunggu respon dari pusat dan pihak pengelola bandara, Angkasa Pura.

Namun, apa yang pasti adalah bahwa bandara internasional di Riau ini sedang memasuki babak baru dalam perjalanannya.

Meskipun baru saja melalui proses renovasi yang menghabiskan miliaran rupiah, pertimbangan lebih dalam mengenai pemindahan menjadi sorotan utama.

Bagaimana masa depan Bandara Sultan Syarif Kasim II akan membentuk laju perjalanan Riau yang lebih luas, adalah kisah menarik yang akan kita saksikan.

Editor: Mohamad Jamaludin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah