Network
PORTALBANGKALAN.COM - Cirebon, dikenal sebagai Kota Udang, memiliki kekayaan bahasa yang menarik. Di tengah kehidupan sehari-hari, masyarakat Cirebon menggunakan dua bahasa utama, yaitu bahasa Jawa dan bahasa Sunda.
Perbedaan bahasa Jawa yang digunakan oleh masyarakat Cirebon terlihat dari segi dialeknya. Meskipun kosakata bahasa Jawa di Cirebon mirip dengan bahasa Jawa umumnya, namun terdapat variasi dalam pengucapan dan pengejaan kata-katanya.
Bahasa Sunda yang digunakan juga memiliki keunikan sendiri. Bahasa Sunda di Cirebon seringkali mencampurkan beberapa kata dari bahasa Jawa.
Baca Juga: 5 Kota yang Menjadi Surga Kuliner di Jawa Timur, Makanannya Enak-Enak, Apakah Salah Satu Daerahmu?
Penggunaan bahasa Sunda sebagai alat komunikasi juga terjadi di beberapa daerah di Cirebon, seperti Desa Munjul, Kecamatan Astanajapura, Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang, dan Desa Jatiseeng, Kecamatan Ciledug.
Keberagaman bahasa Jawa di Cirebon juga terlihat dari berbagai dialek yang digunakan oleh masyarakat setempat. Misalnya, beberapa wilayah di Kabupaten Cirebon menggunakan akhiran huruf "O" dalam setiap kata, sementara wilayah lainnya menggunakan akhiran huruf "A" saat berkomunikasi.
Selain itu, gaya bertutur masyarakat di Cirebon juga berbeda-beda. Beberapa wilayah memiliki tempo berbicara yang cepat, sementara wilayah lainnya menggunakan tempo sedang.
Di Kecamatan Plered, misalnya, masyarakat cenderung berbicara dengan tempo yang sedang, sementara di wilayah timur Cirebon, beberapa daerah memiliki gaya bicara yang sedikit lebih cepat.
