Network
Proyek ini adalah hasil kerjasama PT Pakuwon Jati Tbk, sebuah perusahaan properti ternama di Indonesia, dengan arsitek PT Parama Consultant Jakarta dan Peddle Throp & Walker dari Australia, Singapura, Hong Kong, Inggris, dan Amerika Serikat.
Pembangunannya dilakukan oleh PT Kardi General Contractors Internasional dan melibatkan 1.900 pekerja dalam waktu 1,5 tahun.
Untuk mewujudkannya, diperlukan investasi sebesar Rp 30 miliar. Tunjungan Plaza secara resmi dibuka untuk umum pada 7 Mei 1986 dan grand opening-nya dilakukan pada 15 Desember 1986.
Acara grand opening ini diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur saat itu, Wahono, yang menandai momen bersejarah dengan penandatanganan batu prasasti.
Mal Terbesar Kedua di Indonesia
Tunjungan Plaza menjadi salah satu mal terbesar di Indonesia. Data dari Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mencatat bahwa Tunjungan Plaza memiliki total luas lantai yang disewakan (nett leasable area/NLA) sebesar 170.000 meter persegi.
Dengan luas NLA ini, Tunjungan Plaza menjadi mal terbesar kedua di Indonesia setelah Mal Pakuwon, yang juga berada di Surabaya, dengan luas NLA 180.000 meter persegi.
Luas lahan tempat Tunjungan Plaza berdiri mencapai 175.000 meter persegi, menjadikannya sebagai salah satu pusat perbelanjaan megah di kawasan tersebut.
Terdiri dari 6 Mall
Tunjungan Plaza merupakan kompleks pusat perbelanjaan yang terdiri dari enam mall, yaitu Tunjungan Plaza 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.
Seluruh kompleks ini menyediakan berbagai fasilitas yang lengkap untuk para pengunjung, termasuk tempat parkir yang luas, parkir valet, pangkalan taksi, pusat informasi, pusat ATM, bank, nursery room, toilet umum dan toilet disabilitas, area merokok, musala, serta berbagai fasilitas lainnya.
Terdapat juga dua convention center dan empat atrium utama yang menambah nilai bagi pengalaman berbelanja dan hiburan para pengunjung.
