PORTALBANGKALAN.COM - Sapeken, sebuah wilayah di ujung Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur. Seringkali terjadi kesalahpahaman bahwa Sapeken merupakan bagian dari Indonesia Timur, padahal sebenarnya Sapeken berada di Kepulauan Kangean di Jawa Timur.
Sapeken memiliki keunikan tersendiri, penduduknya berbicara bahasa Sulawesi seperti bahasa Bajau, Mandar, dan Bugis. Bahasa tersebut diwariskan dari nenek moyang mereka yang berasal dari Sulawesi.
Kultur dan budaya di Sapeken pun sangat berbeda dengan budaya Madura. Sebagian besar penduduk Sapeken berasal dari suku Bugis, Mandar, dan Bajau. Wilayah ini secara geografis berbatasan dengan Pulau Kalimantan, Sulawesi, dan Bali.
Baca Juga: 3 Nama Kecamatan Paling Unik di Jawa Timur yang Wajib Kamu Tahu, Ada yang Pakai Nama Dukun
Meski wilayah Sapeken tidak terlalu luas, namun terdapat 53 pulau di dalamnya. Dari 53 pulau tersebut, hanya 21 pulau yang dihuni oleh manusia, sementara 32 pulau lainnya masih kosong.
Mayoritas penduduk Sapeken memiliki mata pencaharian sebagai nelayan dan pedagang. Mereka hidup mengandalkan laut sebagai sumber penghidupan mereka. Oleh karena itu, tradisi-tradisi yang berkaitan dengan laut sangat kental dan terjaga sampai saat ini.
Salah satu tradisi yang masih dijaga di Sapeken adalah palilibu. Palilibu adalah kebiasaan melaut menggunakan perahu soppe yang digerakkan dengan dayung. Terdapat juga Bapongka yakni kegiatan melaut selama beberapa minggu bahkan sampai berbulan-bulan dengan menggunakan perahu besar yang disebut leppa atau sopek.
Selain itu juga ada tradisi sasakai atau tradisi kebiasaan melaut menggunakan beberapa perahu selama beberapa bulan dengan wilayah jelajah antar pulau. Keberanian dan ketangguhan para nelayan Sapeken dalam mengarungi samudera menjadikan tradisi ini tetap dijaga dan diwariskan turun-temurun.
Untuk mencapai Sapeken, kita bisa menggunakan taksian atau perahu mesin. Dengan menggunakan taksian, kita bisa menikmati perjalanan yang menyenangkan dengan panorama alam yang indah.