PORTALBANGKALAN.COM - Kebanyakan orang Indonesia menyukai makanan dan minuman manis, tetapi hal tersebut dapat menimbulkan risiko diabetes.
Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi dan mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia, tetapi pada penderita diabetes, tubuh tidak dapat menggunakan glukosa tersebut.
Baca Juga: Ga Nyangka, Hanya 4 Daerah Ini yang Jadi Pemasok Apel di Jawa Tengah, Kira-Kira Apa Saja Ya?
Kadar gula (glukosa) dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi pankreas. Pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi.
Makanan dan Minuman Manis di Indonesia
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes), 61,3% responden mengonsumsi minuman manis lebih dari satu kali per hari.
Kemudian, 30,2% responden mengonsumsi minuman manis di kisaran 1-6 kali per minggu, dan hanya 8,5% responden yang mengonsumsinya kurang dari 3 kali per bulan.
Dalam hal makanan manis, ada 40,1% responden yang mengonsumsi makanan manis lebih dari satu kali per hari. Sedangkan, yang mengonsumsinya 1-6 kali per minggu ada 47,8%, dan kurang dari 3 kali per bulan hanya 12%.
Diabetes dan Risiko Komplikasi
Dalam laporan bertajuk Tetap Produktif, Cegah, dan Atasi Diabetes Melitus (2020), Kemenkes menyatakan diabetes menjadi penyebab utama kebutaan, penyakit jantung, dan gagal ginjal.