Benarkah Air Sumur Indonesia Kebanyakan Sudah Tercemar Limba Tinja?

- 21 Oktober 2022, 19:30 WIB
Benarkah Air Sumur Indonesia Kebanyakan Sudah Tercemar Limba Tinja?
Benarkah Air Sumur Indonesia Kebanyakan Sudah Tercemar Limba Tinja? /Sumber: Unplash/engin akyurt/

PORTALBANGKALAN.COM -  UNICEF, telah mengomunikasikan hasilnya, yang menunjukkan bahwa sekitar tujuh puluh persen dari dua puluh ribu sumber air minum rumah tangga di Indonesia tidak layak dan telah tercemar limbah tinja.

(UNICEF) mengidentifikasinya sebagai sumber penyakit diare, yang menimbulkan ancaman kematian pada bayi.Informasi tersebut didapat dari penelitian tentang keamanan air minum di rumah yang dilakukan pada tahun 2020 oleh Kementerian Kesehatan.

Kampanye #dihantuitai saat ini sedang diluncurkan oleh UNICEF untuk mengedukasi individu tentang pentingnya memiliki air bersih dan konsekuensi negatif yang berasal dari air minum yang telah tercemar limbah tinja.

Kata "tai" sebenarnya mengacu pada kotoran. Jika badan air dikatakan "dihantui oleh tai", itu menunjukkan bahwa air tersebut tercemar oleh kotoran dan tidak boleh dikonsumsi.

Baca Juga: PT Dua Kelinci Buka Lowongan Kerja, Simak Ini Syarat dan Kualifikasinya Untuk Bekerja Disana

Disarankan agar masyarakat menjaga septic tank mereka dengan baik dan memindahkan toilet mereka sejauh mungkin dari sumur yang digunakan sebagai sumber air minum.

Karena toilet dan sumur terletak sangat dekat satu sama lain, air di sumur berisiko dihantui atau tercemar kotoran karena jarak antara keduanya terlalu pendek.

Penyediaan fasilitas sanitasi dapat mengubah kehidupan anak-anak kita dan memberi mereka kemungkinan baru untuk memenuhi potensi penuh mereka. Menurut Perwakilan UNICEF Robert Gass, yang mengatakan dalam konferensi pers pada hari Sabtu, 12 Februari 2022, "Sayangnya, begitu banyak anak yang tinggal di tempat-tempat yang terkena dampak sanitasi hidup dalam keadaan berbahaya, dan ini membuat elemen pertumbuhan terancam."

Menurut Robert Gass, Indonesia benar-benar telah membuat kemajuan luar biasa dalam meningkatkan kualitas sanitasi dasar, namun kurang dari 8% rumah masih memiliki toilet yang dilengkapi dengan sambungan septic tank tertutup dan sering dibersihkan.

Baca Juga: Bahaya Menggunakan VPN atau DNS Saat Mengakses Paypal

Hal inilah yang diyakini sebagai pemicu pengelolaan limbah tinja yang tidak tepat, yang pada gilirannya mencemari pasokan air minum rumah tangga. Menurut Gass, sanitasi yang tidak memadai menyebabkan sistem kekebalan yang lemah pada anak-anak.

Adalah penting bahwa anak-anak memiliki akses ke air yang sangat bebas dari kotoran agar mereka dapat mempertahankan gaya hidup sehat. Agar anak-anak memiliki pola makan yang sehat, baik dari segi makanan maupun minuman.

Sanitasi yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh anak, yang dapat berdampak jangka panjang atau bahkan mengakibatkan kematian. Dengan bantuan kampanye ini, kami berharap semakin banyak masyarakat Indonesia yang mengambil tindakan lebih aktif.

Baca Juga: Berikut Contoh Susunan Acara dalam Upacara Bendera Hari Kemerdekaan 17 Agustus

bagian dalam pengelolaan sanitasi di rumah mereka, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak dan keluarga mereka secara keseluruhan.

Boleh menggunakan air mineral dalam kemasan yang terjaga kebersihannya jika ada keraguan tentang kebersihan air di sumber air di rumah. Hal ini memastikan anak-anak jauh lebih aman dari risiko penyakit yang dapat tertular dari sumber air yang telah tercemar limbah tinja.

Editor: Mohamad Jamaludin

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah