PORTALBANGKALAN.COM - Pada Selasa, 27 Desember 2022, Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Sadawarna yang terletak di Kabupaten Sumedang, Subang, dan Indramayu, Jawa Barat. Bendungan ini menjadi bendungan kelima yang dibangun di Jawa Barat sejak tahun 2014 hingga akhir 2022.
Menurut Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Djarot Widyoko, hingga tahun 2023, Jawa Barat akan dikelilingi oleh 7 bendungan baru.
1. Bendungan Jatigede
Beberapa bendungan yang telah rampung dibangun sebelumnya adalah Bendungan Jatigede di Kabupaten Sumedang yang diresmikan pada tahun 2015 dengan anggaran 4,6 triliun rupiah.
2. Bendungan Kuningan
di Kabupaten Kuningan yang dibangun pada periode 2013 hingga 2020 dengan anggaran 491 miliar rupiah.
3. Bendungan Ciawi
Bendungan Ciawi yang baru-baru ini diresmikan dengan anggaran 1,3 triliun rupiah.
4. Bendungan Sukamahi
Selain itu, pada waktu yang sama, Bendungan Sukamahi di Bogor juga diresmikan dengan anggaran 673 miliar rupiah.
5. Bendungan Cipanas
Masih ada 2 bendungan lagi yang sedang dibangun, yaitu Bendungan Cipanas dan Leuwi Keris. Djarot Widyoko mengatakan bahwa progres pembangunan Bendungan Cipanas sudah mencapai 97,37%,
6. Bendungan Leuwikeris
Sedangkan untuk Bendungan Leuwikeris mencapai 75,91% dengan anggaran 3,6 triliun rupiah dan ditargetkan rampung pada tahun 2023.
7. Bendungan Sadawarna
Presiden Jokowi mengharapkan Bendungan Sadawarna dapat meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah Indramayu, Subang, dan Sumedang. Dengan luas genangan mencapai 680 hektar, Bendungan Sadawarna diharapkan dapat mengairi sekitar 4.280 hektar sawah.
Baca Juga: 7 Fakta Menarik Tentang Garut, Nomor 2 Ada Hewan Bertanduk Kokoh Dari Australia? Bikin Penasaran
Bendungan Sadawarna merupakan bendungan ke-33 yang dibangun pemerintah pusat dalam 8 tahun terakhir di berbagai provinsi. Pembangunan Bendungan Sadawarna dimulai pada tahun 2018 dengan biaya sebesar 2,6 triliun rupiah.
Tujuan dibangunnya bendungan adalah agar produktivitas pertanian terutama padi dan komoditas multikultural bisa naik yang akan berdampak pada ketahanan pangan.***