Ini Rahasia Sejarah Cilincing yang Terlupakan! Siapa Sangka Ada 12 Ribu Tentara Inggris yang Mendarat di Sini?

2 Maret 2023, 09:15 WIB
Ini Rahasia Sejarah Cilincing yang Terlupakan! Siapa Sangka Ada 12 Ribu Tentara Inggris yang Mendarat di Sini? /MUHAMMAD ADIMAJA/ANTARA FOTO

PORTALBANGKALAN.COM - Mengapa Cilincing di Jakarta Utara begitu penting? Menyimak sejarahnya yang menyimpan kisah kedatangan 12 ribu tentara Inggris pada 1811.

Cilincing, sebuah kecamatan di Jakarta Utara yang terkenal sebagai kampung nelayan dan penghasil kerang hijau yang melimpah.

Namun, tahukah kamu bahwa Cilincing ternyata memiliki sejarah yang sangat penting bagi Jakarta dan Indonesia?

Pada 4 Agustus 1811, Cilincing menjadi saksi kedatangan 12 ribu tentara Inggris yang mendarat di sana tanpa ada perlawanan dari pihak Belanda. Ingin tahu lebih lanjut tentang kisah ini? Yuk, simak artikel berikut ini!

Pada Artikel ini kita akan membahas tentang asal usul nama Cilincing. Kita tahu bahwa Cilincing adalah kampung nelayan yang terletak di pesisir Jakarta Utara. Selain itu, wilayah ini juga dikenal memiliki hasil laut yang melimpah, terutama kerang hijau yang lezat.

Baca Juga: Enak Banget! Ini 6 Makanan Khas Lamongan yang Harus Kamu Cobain, Salah Satunya Wingko Babat, Favoritmu?

Kalian tahu nggak, dari mana asal nama Cilincing? Katanya, nama Cilincing berasal dari kata Ci Calincing yang dalam bahasa Sunda, "Ci" berarti sungai dan "Calincing" merupakan nama pohon belimbing wuluh yang tumbuh subur di wilayah tersebut.

Seiring berjalannya waktu, pelafalan kata "Ci Calincing" berubah menjadi Cilincing seperti yang kita kenal sekarang.

Sayangnya, kondisi Cilincing saat ini sudah sangat berbeda dengan dulu. Jika dulu wilayah tersebut banyak ditumbuhi pohon belimbing wuluh, sekarang sudah tidak ada lagi.

Kita bisa melihat bahwa terik matahari bersanding dengan citra semrawut dan kumuhnya Cilincing.

Namun ternyata ada fakta menarik lho dari cilincing, Cilincing sudah dikenal sejak era kolonial. Terletak di sebelah timur Pelabuhan Tanjung Priok, Cilincing menjadi daerah penting dengan adanya dua penanda.

Baca Juga: Jangan Sampai Ketinggalan, Ini 4 Mall Megah di Medan yang Jadi Tempat Keren Belanja Hampers Ramadhan

Yang pertama adalah Landhuis Cilincing yang dibangun pada tahun 1740 oleh Justinus Vinck. Meskipun kondisinya sudah tidak terlalu baik, bangunan tersebut masih berdiri hingga sekarang dan digunakan sebagai hunian oleh beberapa pensiunan anggota polisi.

Selain Landhuis Cilincing, ada juga Landhuis Vredestein yang dibangun pada tahun 1750 oleh mantan gubernur Pantai Utara Jawa, Nicholas Hartings. Sayangnya, bangunan ini sudah tidak ada lagi dan bekasnya pun sudah tidak terlihat.

Menurut Wikiwand, Cilincing juga memiliki peranan penting dalam sejarah Jakarta. Pada tanggal 4 Agustus 1811, Cilincing menjadi saksi kedatangan 12 ribu tentara Inggris yang mendarat dengan mulus tanpa ada perlawanan dari pihak Belanda yang saat itu berada di bawah kekuasaan Napoleon Bonaparte.

Dalam bukunya "Raffles dan Invasi ke Jawa", Tim Hannigan menjelaskan bahwa waktu untuk menyelesaikan pendaratan pasukan Inggris tersebut hampir 24 jam. Pasukan Inggris sendiri terdiri atas resimen Eropa dan India yang hampir sama besar.

Empat hari setelah pendaratan tersebut, pasukan Napoleon Belanda yang melihat pasukan Inggris menjadi panik dan berlari ke perbukitan.

Baca Juga: Ternyata Sumatera Barat Nggak Mahal-mahal Banget! Ini 7 Daerah dengan Biaya Hidup Termurah

Dari situ, Inggris mulai menguasai area tersebut, hingga Thomas Stamford Raffles akhirnya didaulat menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Namun, ia hanya berkuasa dari tahun 1811 hingga 1815.

Melalui sejarahnya yang menyimpan kisah kedatangan 12 ribu tentara Inggris pada 1811, Cilincing ternyata memiliki peran penting dalam sejarah Jakarta dan Indonesia.

Meski kondisi wilayah tersebut kini sudah sangat berbeda dengan sejarahnya, namun kita dapat belajar banyak dari kisah di masa lalu tersebut.

Semoga dengan mengetahui sejarahnya, kita bisa semakin mencintai dan melestarikan warisan budaya yang ada di sekitar kita. ***

Editor: Mohamad Jamaludin

Tags

Terkini

Terpopuler