Kapan Puasa Arafah 2022? Ikut Waktu Arab Saudi Atau Indonesia, Berikut Penjelasan Buya Yahya dan UAH

7 Juli 2022, 15:18 WIB
Wukuf Arafah /Konevi / pixabay/

PORTALBANGKALAN.COM - Hari Raya Idul Adha di Indonesia telah ditetapkan jatuh pada 10 Juli 2022.

Keputusan ini berbeda dengan Arab Saudi yang menetapkan Idul Adha pada 9 Juli 2022. Hal tersebut memicu pertanyaan masyarakat tentang pelaksanaan puasa Arafah.

Adanya perbedaan tersebut telah dibahas oleh KH Yahya Zainul Ma'arif atau yang biasa disebut dengan Buya Yahya.

Baca Juga: Sosok Kyai Jombang Larang Polisi Tangkap Anaknya yang Buron Karena Kasus Pencabulan

 

Beliau menjelaskan bahwa boleh saja warga Indonesia mengikuti waktu Arab Saudi, namun tidak boleh setengah-setengah.

Jika melakukan puasa Arafah mengikuti waktu Arab Saudi, maka hari raya Idul Adha juga harus mengikuti waktu Arab Saudi, bukan Indonesia.

Buya Yahya juga menambahkan bahwa perbedaan waktu Hari Raya Idul Adha tidak ada kepentingan khusus seperti politik.

Baca Juga: NU Jatim Desak Polisi Segera Menindak Anak Kyai Jombang, Tegakkan Hukum Tanpa Pandang Status Sosial

 

Beliau menegaskan bahwa keputusan penetapan Hari Raya Idul Adha tersebut berdasarkan dengan musyawarah.

Ustadz Adi Hidayat (UAH) juga pernah berpendapat terkait perbedaan waktu perkara pelaksanaan puasa Arafah.

Beliau menjelaskan bahwa menurut hadist HR Muslim, Arafah menunjuk pada momentum orang melakukan wukuf, dan bukan syiam arafah.

Baca Juga: Anak Kyai Jombang Kembali Gagal Dibekuk Polisi, Keluarga Anggap Itu Fitnah

 

Jika bahasanya puasa Arafah, semua harus berpuasa bersamaan dengan orang wukuf. Jika di Arab Saudi wukuf sekarang, maka ikut puasa hari itu juga.

Namun dalam hadist tersebut menunjuk pada waktu. Sehingga menegaskan puasa tersebut bukan mengikuti momentum, tapi waktunya.

Sehingga jika disuatu negara telah masuk tanggal 9 Dzulhijjah, maka harus sudah menunaikan puasanya sesuai waktu di negara tersebut.

Baca Juga: Rusuh di Babarsari Antara Kelompok Luis NTT dan Kece Maluku, Dianggap Rusak Citra Yogyakarta

 

UAH menegaskan puasa tetap dilakukan walau tidak bersamaan dengan orang wukuf di Arafah. Sebab sudah jatuh pada tanggalnya, bukan karena momentum wukuf pada tempat tertentu. ***

Editor: Muhammad Aly Firdaus

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler