Cara Berhubungan Intim Menurut Islam Sesuai Sunnah dan Adab

6 Maret 2024, 09:18 WIB
Pengantin /

 

PORTALBANGKALAN.COM - Berhubungan intim merupakan bagian penting dalam kehidupan suami-istri.

Dalam Islam, terdapat adab dan tuntunan yang harus diperhatikan agar hubungan intim tersebut sesuai dengan ajaran agama. Berikut ini adalah beberapa cara berhubungan intim menurut Islam yang sesuai dengan sunnah dan adab.

1. Memulai dengan bercumbu rayu

Sebelum memulai hubungan intim, disunnahkan bagi suami-istri untuk memulainya dengan ungkapan kasih sayang seperti ucapan romantis, ciuman, dan cumbu rayu.

Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Saw. sebagai berikut:

“'Siapa pun di antara kamu, janganlah menyamakan istrinya seperti seekor hewan bersenggama, tapi hendaklah ia dahului dengan perantaraan'.

Selanjutnya, ada yang bertanya: 'Apakah perantaraan itu ?'

Rasul Allâh SAW bersabda, 'yaitu ciuman dan ucapan-ucapan romantis',” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam hadis lain juga dijelaskan, bahwa Rasulullah pernah bersabda sebagai berikut :

“Janganlah salah seorang di antara kalian menggauli istrinya seperti binatang.

Hendaklah ia terlebih dahulu memberikan pendahuluan, yakni ciuman dan cumbu rayu,” (HR. At-Tirmidzi).

Hal ini akan membantu menciptakan suasana yang lebih intim dan penuh kasih di antara keduanya.

2. Memberikan rangsangan dengan meraba, melihat, dan mencium area sensitif

Memberikan rangsangan kepada pasangan dengan meraba, melihat, dan mencium area sensitif adalah adab yang dianjurkan dalam Islam.


Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 223 sebagai berikut :

"Istrimu adalah ladang bagimu. Maka, datangilah ladangmu itu [bercampurlah dengan benar dan wajar] kapan dan bagaimana yang kamu sukai. Utamakanlah [hal yang terbaik] untuk dirimu.

Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu [kelak] akan menghadap kepada-Nya.

Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang mukmin,"(QS. Al-Baqarah [2]: 223).

Sesuai Ayat di atas. Jadi, tetaplah menjaga batasan-batasan yang ditetapkan oleh agama.

3. Menggunakan selimut sebagai penutup ketika berhubungan intim

Dalam Islam, dianjurkan bagi suami-istri untuk menggunakan penutup seperti selimut ketika berhubungan intim.

Hal ini sebagaimana hadits dari 'Atabah bin Abdi As-Sulami sebagai berikut :

"Apabila kalian mendatangi istrinya [berjimak], hendaklah menggunakan penutup dan janganlah telanjang seperti dua ekor himar," (HR. Ibnu Majah).

4. Memakai gaya berhubungan badan yang tidak melanggar syariat

Saat berhubungan badan, suami-istri diperbolehkan menerapkan berbagai gaya selama tidak melanggar syariat Islam.

Namun, perlu diingat bahwa hubungan badan melalui dubur (lubang kotoran) dilarang dalam Islam.

Dari Abu Hurairah Ra., Rasulullah Saw. pernah bersabda sebagai berikut :

“Dilaknat orang yang menyetubuhi wanita di duburnya,” (HR Ahmad, Abu Dawud dan An-Nasai).

Oleh karena itu, kita harus memahami batasan-batasan yang telah ditetapkan oleh agama dalam berhubungan intim.

5. Boleh dikeluarkan di luar kemaluan istri ('azl)

Beberapa pasangan mungkin menggunakan alat kontrasepsi atau mengeluarkan air mani di luar kemaluan istri untuk menghindari kehamilan. Dalam Islam, hal tersebut diperbolehkan.

Hal tersebut diperbolehkan dalam Islam sebagaimana riwayat hadis dari Jabir Ra. sebagai berikut :

"Kami melakukan ’azl di masa Rasulullah Saw. dan Rasul mendengarnya tetapi tidak melarangnya," (HR. Muslim)

Namun, keputusan menggunakan metode kontrasepsi tersebut tetap menjadi keputusan suami-istri dengan mempertimbangkan keadaan dan kesehatan masing-masing.

Baca Juga: Pengantin Baru Wajib Tau ! Mandi Wajib setelah Berhubungan Badan, Tata Cara dan Bacaan Niatnya

6. Membaca doa setelah berhubungan suami istri

Setelah berhubungan intim, suami-istri dianjurkan untuk membaca doa.

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Al-Ghunyah li Thalibi Thariqil Haqqi Azza wa Jalla menuliskan doa yang dapat dibaca setelah berhubungan badan :

بِسْمِ اللهِ الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ المَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصَهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرًا

Bismillah. Alhamdulillâhilladzî khala minal mâ’i basyarâ, faja‘lahû nasaban wa shahrâ, wa kâna rabbuka qadîrâ.

Artinya: "Dengan nama Allah, segala puji bagi-Nya yang telah menciptakan manusia dari air, lalu menjadikannya sebagai keturunan dan kekerabatan. Tuhanmu Maha Kuasa.”

Demikianlah beberapa cara berhubungan intim menurut Islam yang sesuai dengan sunnah dan adab.

Baca Juga: Pengantin Baru Wajib Tau ! Mandi Wajib setelah Berhubungan Badan, Tata Cara dan Bacaan Niatnya

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin menjalankan kehidupan rumah tangga sesuai dengan ajaran Islam.***

Baca Juga: Hukum Berhubungan Suami Istri di Bulan Ramadan, Hati-Hati Banyak Yang Keliru

Editor: Mohamad Jamaludin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler