5 Keistimewaan Orang yang Bangun Jam 2 - 5 Pagi, Benarkah Dibangunkan Malaikat?

20 Desember 2023, 15:11 WIB
5 Keistimewaan Orang yang Bangun Jam 2 - 5 Pagi, Benarkah Dibangunkan Malaikat /

PORTAL BANGKALAN - Dalam agama Islam, waktu antara pukul 2 pagi hingga menjelang waktu subuh dikenal sebagai sepertiga malam terakhir.

Rasulullah SAW seringkali memanfaatkan waktu ini untuk beribadah kepada Allah SWT, dan waktu ini memiliki keistimewaan tersendiri bagi manusia.

Berikut ini adalah lima keistimewaan bagi orang yang suka bangun pada jam 2 sampai 5 pagi:

1. Diangkat Derajatnya Oleh Allah SWT

Ketika seseorang sedang dalam keadaan terpuruk dan mencari jawaban melalui doa dan ibadah, ada kemungkinan ia akan terbangun antara jam 2 hingga 5 pagi.

Hal ini memiliki arti bahwa Allah SWT sedang memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh manusia.

Setiap doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT sebenarnya merupakan sebuah bentuk energi positif yang dilepaskan ke alam semesta.

Ketika energi positif ini terkumpul dan mencapai waktu serta vibrasi yang tepat, energi tersebut akan kembali kepada manusia.

Gelombang energi positif yang masuk kembali ke dalam inti spiritual manusia terkadang mengganggu frekuensi gelombang fase tidur, sehingga manusia terbangun tanpa sebab yang jelas.

Seseorang yang mampu bangkit dari keterpurukan tersebut dapat dikatakan telah dinaikkan derajat spiritualnya.

Baca Juga: Cepat Taubat! Inilah 4 Dosa yang Langsung Dibalas di Dunia oleh Allah, Mengerikan...

2. Kembali dari Perjalanan Spiritual

Ketika seseorang terbangun antara jam 2 hingga 5 pagi, ia akan mampu mengingat semua peristiwa dalam mimpi yang dialaminya.

Mimpi seringkali merupakan perjalanan spiritual yang membawa maksud atau petunjuk dari alam semesta. Pada waktu tersebut, entitas spiritual yang terhubung dengan manusia mencoba menunjukkan eksistensinya.

Entitas spiritual ini bisa berupa makhluk halus atau qarin yang terhubung dengan leluhur. Mereka mencoba masuk ke alam bawah sadar manusia melalui mimpi.

Jika proses ini gagal, manusia dapat mengalami keadaan tindihan atau sleep paralysis. Tujuan mereka masuk ke alam bawah sadar manusia adalah untuk berkomunikasi, memberi peringatan, atau memberikan petunjuk.

3. Doanya Mudah Terkabul

Orang yang terbangun pada jam 2 hingga 5 pagi dan melanjutkan dengan shalat Tahajud atau berdoa memiliki kemungkinan besar agar doanya dikabulkan.

Ketika seseorang berkomunikasi atau berdoa kepada Allah SWT pada waktu tersebut, sinyal-sinyal doa dapat terpancar dengan lancar dan jernih tanpa banyak gangguan.

Orang yang sering melaksanakan ibadah pada sepertiga malam memiliki peluang besar untuk menemukan Nur Ilahi dalam batinnya.

Hal ini menghasilkan rasa kedamaian dan ketenangan dalam batin. Ketika seseorang mencapai kondisi ini, tidak hanya doanya yang mudah dikabulkan, tetapi kata-katanya juga sering menjadi kenyataan.

Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Inilah Urutan Penerima Sedekah yang Paling Utama Dibanding Orang Lain

4. Memiliki Malaikat Pelindung yang Aktif

Pada waktu sepertiga malam terakhir, batas antara dunia manusia dan dunia spiritual sangat tipis. Oleh karena itu, entitas gaib seringkali menggunakan waktu ini untuk berinteraksi dengan dunia manusia.

Demikian pula dengan malaikat pelindung, mereka menggunakan waktu tersebut untuk berkomunikasi dengan manusia yang dilindunginya. Malaikat pelindung memberikan petunjuk dalam bentuk kode-kode tertentu.

5. Mengalami Kebangkitan Spiritual

Para leluhur meyakini bahwa untuk mencapai tingkat kesaktian, manusia harus menahan hawa nafsu, terutama nafsu tidur.

Ketika seseorang lebih sering terjaga pada waktu tersebut dan melibatkan diri dalam perilaku spiritual tertentu, hal ini dapat merangsang titik-titik cakra dalam tubuh untuk terbuka dan aktif.

Akibatnya, seseorang menjadi lebih peka dan tajam dalam firasatnya. Kewaspadaan seseorang juga meningkat dan lebih sensitif terhadap hal-hal di sekitarnya.

Dengan memanfaatkan waktu sepertiga malam terakhir, seseorang dapat merasakan keistimewaan spiritual yang mencakup peningkatan derajat, pengalaman perjalanan spiritual dalam mimpi, kemudahan dalam dikabulkannya doa, interaksi dengan entitas spiritual, dan pengalaman kebangkitan spiritual.

Penting untuk diingat bahwa keistimewaan ini bukanlah suatu jaminan atau kewajiban bagi setiap individu yang bangun pada waktu tersebut.

Keistimewaan ini terkait dengan keyakinan dan pengabdian seseorang kepada Allah SWT serta praktik ibadah dan spiritualitas yang dilakukan dalam waktu tersebut.***

Editor: Mohamad Jamaludin

Terkini

Terpopuler