Network
PORTALBANGKALAN.COM - Pulau Sentinel Utara, sebuah pulau terpencil di Samudra Hindia yang menjadi rumah bagi suku Sentinel, terkenal sebagai suku yang paling terisolasi dan berbahaya di dunia. Pulau ini sulit dikunjungi oleh kaum pendatang karena dikelilingi karang-karang yang tajam, serta hutan lebat yang menutupi hampir seluruh pulau.
Penduduk asli pulau Andaman sendiri menghindari perairan Pulau Sentinel Utara, karena mereka tahu bahwa suku Sentinel menolak keras kontak dengan manusia luar. Selama 60.000 tahun, suku Sentinel hidup dengan caranya sendiri dan tak berinteraksi dengan dunia luar.
Bahkan pada tahun 2006, orang-orang Sentinel telah membunuh dua orang nelayan India yang kedapatan berada di wilayah mereka. Meski begitu, banyak yang penasaran dengan keunikan dan misteri yang tersimpan di balik Pulau Sentinel Utara dan suku Sentinel yang menempatinya. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang hal tersebut.
Baca Juga: 5 Kota Tersepi di Indonesia yang Bikin Kamu Kaget! Apa Saja Penyebabnya?
Dalam sejarahnya, penduduk asli Pulau Sentinel Utara hidup secara mandiri selama 60.000 tahun tanpa berinteraksi dengan dunia luar. Mereka hidup dengan cara mereka sendiri, tanpa ada pengaruh atau campur tangan dari orang luar.
Suku Sentinel yang masih menghuni pulau tersebut telah menjadi sorotan dunia setelah membunuh dua orang nelayan India pada tahun 2006. Dua orang tersebut mencari kepiting lumpur di wilayah itu dan berakhir dengan tewas karena serangan suku Sentinel.
Bahkan, ketika petugas mencoba mengambil jenazah kedua nelayan tersebut, mereka dihadang dengan tembakan panah yang mematikan. Sejak saat itu, pulau tersebut dibiarkan terisolasi dan tidak ada lagi upaya untuk mendekati suku Sentinel.
Mereka tak hanya berbahaya, tetapi juga sangat misterius. Para ahli yang tertarik dengan suku tersebut hanya bisa mengira-ngira jumlah populasi mereka, mulai dari 15 hingga 500 orang. Pulau Sentinel Utara terpencil, dikelilingi oleh karang-karang yang tajam dan hutan lebat. Belum lagi, mereka sangat menjaga privasi mereka sendiri dan tak ingin diganggu oleh orang luar.
Upaya untuk berkomunikasi dengan suku Sentinel telah dilakukan oleh National Geographic dan pemerintah India pada tahun 1974, 1981, 1990, 2004, dan 2006. Namun, semuanya tidak berhasil dan hanya menyebabkan serangan yang lebih serius.
