PORTAL BANGKALAN - Kabupaten Bangkalan, terletak di ujung timur Pulau Jawa, telah menjadi sorotan sebagai salah satu penghasil temulawak terbesar di Indonesia.
Dengan keindahan alamnya yang menakjubkan dan potensi pertaniannya yang luar biasa, Bangkalan telah menjelma menjadi surga bagi petani dan pecinta tanaman herbal.
Dilansir Portal Bangkalan dari BPS, ternyata di Bangkalan terdapat 5 kecamatan penghasil temulawak terbesar di wilayah tersebut.
1. Kecamatan Labang
Kecamatan Labang, dengan bangga, menempati posisi teratas sebagai kecamatan penghasil temulawak terbesar di Kabupaten Bangkalan.
Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik, Labang mampu menghasilkan luar biasa sebanyak 14.715 kilogram temulawak pada tahun 2022.
Keberhasilan ini tidak lepas dari upaya petani setempat yang telah menguasai teknik bercocok tanam yang unggul dan memanfaatkan kekayaan alam yang melimpah di daerah mereka.
2. Kecamatan Modung
Tak kalah menariknya, kecamatan Modung juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam industri temulawak di Bangkalan.
Dengan produksi mencapai 2.002 kilogram temulawak, kecamatan ini menempati posisi kedua dalam daftar kecamatan penghasil temulawak terbesar.
Para petani Modung telah mengembangkan teknik pertanian modern dan memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak, menghasilkan tanaman temulawak berkualitas tinggi yang diminati oleh konsumen di seluruh negeri.
3. Kecamatan Socah
Meskipun dengan jumlah produksi yang lebih kecil, kecamatan Socah tetap memberikan kontribusi yang tak tergantikan dalam pasokan temulawak di Bangkalan.
Dengan produksi sebesar 100 kilogram, Socah menjadi salah satu kecamatan penghasil temulawak terbesar yang menopang stabilitas pasokan.
Petani Socah telah menjaga kualitas dan kuantitas tanaman mereka dengan baik, sehingga mampu memenuhi permintaan pasar secara konsisten.
4. Kecamatan Bangkalan dan Kawayar
Dalam daftar kecamatan penghasil temulawak terbesar di Kabupaten Bangkalan, Bangkalan dan Kawayar menempati posisi keempat dan kelima secara berturut-turut.
Bangkalan, dengan produksi sebesar 75 kilogram, dan Kawayar, dengan produksi sebesar 65 kilogram, menunjukkan potensi pertanian yang tak terbantahkan di kedua kecamatan tersebut.
Petani di Bangkalan dan Kawayar terus berinovasi dalam teknik bercocok tanam dan memanfaatkan sumber daya alam setempat untuk menghasilkan temulawak berkualitas tinggi yang diminati oleh para konsumen.
Baca Juga: 7 Restoran Terbaik di Pulau Madura untuk Kulineran, 5 Diantaranya ada di Bangkalan, Apa Saja ya ?
Kesuburan tanah dan iklim yang mendukung di Kabupaten Bangkalan telah menciptakan peluang ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat.
Keberhasilan dalam produksi temulawak telah mendorong pertumbuhan sektor pertanian dan industri di wilayah ini.
Petani temulawak telah merasakan manfaat ekonomi yang besar dari usaha mereka, yang pada gilirannya telah meningkatkan taraf hidup mereka serta memberikan lapangan pekerjaan bagi penduduk setempat.
Selain itu, keberhasilan Kabupaten Bangkalan sebagai penghasil temulawak terbesar telah menarik perhatian wisatawan yang tertarik dengan potensi alam dan kebudayaan daerah ini.
Wisatawan dapat mengunjungi kebun temulawak yang indah dan belajar tentang proses penanaman dan pengolahan temulawak yang dilakukan oleh petani setempat.
Hal ini juga memberikan peluang bagi pengembangan sektor pariwisata di Bangkalan, dengan meningkatnya permintaan akan akomodasi, restoran, dan berbagai produk turunan temulawak.***