Network
PORTALBANGKALAN.COM - Pada dunia otomotif, ada dua jenis mesin yang sering menjadi perdebatan, yaitu DOHC (Double Overhead Camshaft) dan SOHC (Single Overhead Camshaft).
Bagi pecinta mobil, memahami perbedaan esensial antara keduanya dan memilih mesin yang lebih efisien dapat menjadi keputusan yang bijak.
Dalam artikel ini, kami akan mengungkap perbedaan mendasar antara DOHC dan SOHC, serta implikasinya terhadap efisiensi bahan bakar.
Baca Juga: Ketahui Tips Memilih Oli yang Tepat untuk Mobil Kesayangan Anda
DOHC: Performa dan Fleksibilitas yang Optimal
DOHC, mesin dengan camshaft berganda yang berada di atas kepala silinder, adalah pilihan utama bagi pengemudi yang mengutamakan performa dan fleksibilitas.
Keunggulan utama dari DOHC terletak pada kemampuannya menghasilkan daya yang lebih tinggi karena setiap camshaft mengendalikan dua klep. Bahkan, beberapa mesin DOHC dapat memiliki lebih dari dua klep per silinder.
Dalam hal fungsi, DOHC mengoptimalkan aliran udara dan bahan bakar di dalam mesin. Katup masuk bertugas menyuplai campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder, sementara katup keluar membuang sisa pembakaran.
Kelebihan lain dari DOHC adalah jumlah klep yang lebih banyak, yaitu empat buah, yang memberikan kontrol yang lebih baik terhadap masuknya bahan bakar dan pembuangan gas.
Namun, kelebihan ini tidak datang tanpa konsekuensi. Perawatan atau perbaikan mesin DOHC cenderung lebih mahal dibandingkan dengan SOHC. Selain itu, komponen mesin DOHC yang lebih banyak juga berdampak pada bobot yang lebih berat, yang dapat mempengaruhi kinerja dan efisiensi bahan bakar.
