Perpisahan Saudara: Menggali Lebih Dalam Pecahnya Provinsi Tetangga Jawa Timur yang Hampir 4 Kali Luas Israel

- 19 Februari 2024, 22:13 WIB
Perpisahan Saudara: Menggali Lebih Dalam Pecahnya Provinsi Tetangga Jawa Timur yang Hampir 4 Kali Luas Israel
Perpisahan Saudara: Menggali Lebih Dalam Pecahnya Provinsi Tetangga Jawa Timur yang Hampir 4 Kali Luas Israel /

PORTALBANGKALAN.COM  - Pada tanggal 14 Agustus 1958, sejarah mencatat sebuah perpisahan yang monumental. Provinsi Sunda Kecil, tetangga Jawa Timur yang luasnya hampir 4 kali lipat Israel (73.614 km2 vs 22.145 km2), resmi dibubarkan dan terpecah menjadi 3 provinsi baru: Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menelusuri Jejak Sejarah yang Kaya

Jauh sebelum kemerdekaan, wilayah Sunda Kecil merupakan mozaik budaya yang kaya. Berbagai kerajaan dan kesultanan, seperti Kerajaan Karangasem di Bali, Kesultanan Bima di Sumbawa, dan Kerajaan Manggarai di Flores, memerintah di wilayah ini.

Pada tahun 1945, setelah kemerdekaan Indonesia, wilayah Sunda Kecil disatukan menjadi salah satu dari 8 provinsi pertama di Indonesia. Persatuan ini menandai babak baru dalam sejarah mereka, meskipun gejolak politik akibat campur tangan Belanda sempat memisahkan wilayahnya menjadi bagian dari Negara Indonesia Timur pada tahun 1947.

Baca Juga: Gempar! 2 Kota di Malaysia Mendadak Gabung Indonesia, Benarkah?

Namun, pada tahun 1950, setelah perjuangan panjang, wilayah Sunda Kecil kembali bersatu dengan Republik Indonesia. Nama Sunda Kecil kemudian diubah menjadi Nusa Tenggara pada tahun 1958.

Menimbang Alasan di Balik Pecahnya Saudara

Keputusan untuk memecah Nusa Tenggara menjadi 3 provinsi didasari oleh beberapa pertimbangan:

  • Luas wilayah yang sangat besar: Hampir 4 kali lipat Israel, dengan keragaman budaya dan etnis yang kompleks. Terdapat perbedaan bahasa, adat istiadat, dan tradisi di antara pulau-pulau di wilayah ini.
  • Ketimpangan pembangunan: Dirasa perlu adanya fokus dan sumber daya yang lebih terarah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di setiap wilayah. Pembangunan di Bali, misalnya, jauh lebih maju dibandingkan dengan NTT dan NTB.
  • Efisiensi pemerintahan: Diharapkan pembagian wilayah dapat mempermudah pelayanan publik dan meningkatkan efektivitas pemerintahan. Dengan wilayah yang lebih kecil, diharapkan pemerintah di setiap provinsi dapat lebih fokus dan efisien dalam menjalankan tugasnya.

Menelaah Dampak Pecahnya Nusa Tenggara

Pembubaran Nusa Tenggara membawa berbagai dampak, baik positif maupun negatif:

Dampak positif:

  • Pemerintahan lebih fokus: Masing-masing provinsi baru dapat fokus pada pengembangan wilayah dan kebutuhan masyarakatnya. Contohnya, NTT dapat fokus pada pengembangan sektor pariwisata dan kelautan, sedangkan NTB dapat fokus pada pengembangan sektor pertanian dan peternakan.
  • Pembangunan lebih merata: Diharapkan dengan fokus yang lebih terarah, pembangunan di setiap wilayah dapat lebih merata. Contohnya, pembangunan infrastruktur di NTT dan NTB diharapkan dapat meningkat dengan status provinsi baru.
  • Efisiensi anggaran: Pembagian anggaran yang lebih terarah dan efisien. Biaya birokrasi dan operasional pemerintahan diharapkan dapat lebih efisien dengan pembagian wilayah.

Baca Juga: 15 Ribu Km² di Timur Bali Bakal Jadi Provinsi Baru? Bekas Kerajaan Ini Dulu Dibubarkan, Kok Bisa?

Dampak negatif:

  • Kehilangan identitas: Hilangnya identitas "Sunda Kecil" sebagai satu kesatuan budaya dan sejarah. Kekhawatiran akan hilangnya rasa persatuan dan kesatuan di antara masyarakat Bali, NTT, dan NTB.
  • Potensi konflik: Kekhawatiran akan munculnya konflik antar wilayah, terutama terkait batas wilayah dan perebutan sumber daya. Contohnya, potensi konflik antara NTT dan NTB terkait batas wilayah di Laut Flores.
  • Biaya transisi: Biaya yang besar untuk transisi pemerintahan dan penyesuaian di berbagai sektor. Biaya untuk membangun infrastruktur baru dan penyesuaian regulasi di setiap provinsi baru.

Membangun Masa Depan yang Lebih Baik

Meskipun telah berpisah, hubungan antara Bali, NTT, dan NTB tetap terjalin erat. Ketiga provinsi ini memiliki sejarah dan budaya yang sama, dan akan terus saling mendukung dalam mencapai kemajuan bersama.

Pembubaran Nusa Tenggara menjadi pelajaran penting bagi Indonesia dalam pengelolaan wilayah dan pembangunan daerah. Kedepannya, diharapkan setiap provinsi di Indonesia dapat berkembang dan mencapai kesejahteraan dengan fokus dan strategi yang tepat.

Pertanyaan untuk Refleksi:

  • Bagaimana sejarah kerajaan dan kesultanan di wilayah Sunda Kecil memengaruhi budaya dan tradisi di Bali, NTT, dan NTB saat ini?
  • Bagaimana upaya pemerintah daerah di Bali, NTT, dan NTB dalam menjaga identitas "Sunda Kecil" setelah pembubaran?
  • Bagaimana langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan untuk meminimalkan potensi konflik antar wilayah di Bali, NTT, dan NTB?
  • Bagaimana peran pemerintah pusat dalam membantu

Editor: Ari Prasetyo

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah