Uniknya Kehidupan Suku Baduy Dalam yang Menolak Modernisasi, Tak Ada Kendaraan, Listrik, dan Internet ?

- 13 Oktober 2023, 12:46 WIB
suku baduy dalam
suku baduy dalam /

Portal Bangkalan- Uniknya kehidupan Suku Baduy Dalam yang menolak modernisasi.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi keunikan Desa Baduy Dalam, salah satu wilayah yang ditempati oleh suku Baduy.

Suku Baduy Dalam terletak di Kabupaten Lebak, Banten, terdapat sebuah desa yang memikat hati dengan kekayaan budaya dan tradisinya yang memikat.

Desa ini dikenal sebagai Desa Baduy atau dikenal juga sebagai Kanekes.

Desa Baduy merupakan tempat tinggal bagi suku Baduy atau yang juga dikenal dengan sebutan urang Kanekes.

Suku Baduy menjaga dengan teguh kearifan lokal mereka, menciptakan sebuah kehidupan yang unik dan menarik.

1. Mengutamakan Gotong Royong: Menghidupkan Semangat Kebersamaan

Di tengah perkembangan zaman yang semakin modern, semangat gotong royong seringkali terabaikan.

Namun, suku Baduy Dalam tetap memegang teguh nilai-nilai gotong royong dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Terutama ketika mereka harus berpindah ke daerah yang lebih subur, gotong royong menjadi sangat penting.

Sebagai suku nomaden, mereka menganut sistem ladang terbuka dan gotong royong membantu mereka dalam proses ini.

2. Rumah Adatnya Tidak Membeda bedakan Status Sosial

Salah satu hal menarik tentang Desa Baduy Dalam adalah bentuk rumah adat yang menjadi bagian dari identitas budaya mereka.

Meski rumah-rumah adat tersebut hampir serupa tanpa memandang status sosial, perabot yang terbuat dari kuningan membedakan tingkat status keluarga.

Semakin banyak perabot kuningan yang dimiliki, semakin tinggi pula status keluarga tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa dalam kehidupan suku Baduy Dalam, kesederhanaan lebih dihargai daripada pandangan status sosial.

3. Tidak Ada Listrik

Kehidupan di Desa Baduy Dalam sangat berbeda dengan kehidupan di kota-kota besar.

Pada malam hari, wilayah ini gelap gulita dan tidak banyak aktivitas yang dapat dilakukan.

Namun, malam hari menjadi waktu yang berharga bagi suku Baduy Dalam untuk berkumpul bersama keluarga atau tetangga.

Mereka mengobrol, bermain kecapi, dan menikmati kebersamaan sederhana yang membawa kebahagiaan.

4. Tidak Ada Kendaraan Bermotor

Kendaraan bermesin seperti motor dan mobil dilarang masuk ke wilayah Baduy Dalam.

Namun, larangan ini tidak menghalangi mereka untuk mengunjungi kota-kota besar. Mereka menempuh perjalanan dengan berjalan kaki tanpa mengeluh.

Selain itu, penghuni Baduy Dalam juga memperhatikan pola hidup yang sehat.

Mereka tidak menggunakan sabun, sampo, odol, atau bahan kimia lainnya saat mandi untuk menjaga kelestarian alam sekitar.

5. Kehidupan Sehari-hari dengan Tradisi yang Unik

Suku Baduy Dalam memiliki berbagai pantangan dan tabu yang harus dihormati oleh pengunjung.

Salah satunya adalah larangan mengambil foto di wilayah Baduy Dalam. Pengunjung hanya diperbolehkan menggambarkan suasana di dalamnya dengan sketsa.

Selain itu, mereka juga menjalankan adat perjodohan yang unik.

Perjodohan dilakukan ketika seorang gadis mencapai usia empat belas tahun.

Dalam tenggang waktu tersebut, orang tua pemuda masih bebas memilih wanita yang disukainya.

Jika belum ada yang cocok, semua harus mau dijodohkan.***

Editor: Mohamad Jamaludin

Sumber: beragam sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah