Pada masa kolonial, Malioboro menjadi pusat perdagangan antara pemerintah Belanda dengan pedagang Tionghoa.
Hingga pada tahun 1887, Jalan Malioboro dibagi menjadi dua setelah Stasiun Tugu Yogya dibangun.
Tak hanya memiliki sejarah yang panjang, Malioboro juga menjadi saksi perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
Pada 1 Maret 1949, terjadi peristiwa Serangan Umum di Jalan Malioboro antara pejuang Tanah Air dengan pasukan kolonial Belanda.
Setelah enam jam bertempur, pasukan Merah Putih berhasil menaklukkan kekuatan Belanda dan menduduki Yogyakarta.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Hotel Dekat UGM yang Bikin Kamu Betah Staycation di Jogja! Mau Tau yang Mana?
Hingga saat ini, Malioboro terus berkembang dengan mempertahankan konsep aslinya. Di sana, kamu bisa menemukan beragam tempat strategis seperti Kantor Gubernur DIY, Gedung DPRD DIY, Pasar Induk Beringharjo, Teras Malioboro, hingga Istana Yogyakarta atau Gedung Agung.
Tidak heran jika Malioboro tetap menjadi pusat kehidupan masyarakat Yogyakarta dan selalu ramai oleh kunjungan wisatawan setiap harinya. Jadi, jangan lupa kunjungi Malioboro saat liburan di Yogyakarta.***