PortalBangkalan.com - Nusa Tenggara Barat adalah salah satu provinsi yang terletak di wilayah timur Indonesia. Provinsi ini memiliki 8 kabupaten dan 2 kota yang tersebar di wilayahnya.
Luas wilayah kabupaten Nusa Tenggara Barat mencapai 18.572,32 kilometer persegi dan kota Mataram sebagai ibu kota dan pusat pemerintahannya.
Meskipun memiliki potensi alam dan pariwisata yang menjanjikan, tetapi beberapa daerah di Nusa Tenggara Barat masih memiliki masalah kemiskinan yang cukup signifikan.
Dilansir PortalBangkalan.com dari berbagai sumber pada 21 Maret 2023, berikut adalah daerah-daerah di Nusa Tenggara Barat dengan jumlah penduduk miskin terbanyak:
1. Kabupaten Lombok Utara
Kabupaten Lombok Utara merupakan kabupaten di NTB yang memiliki persentase penduduk miskin tertinggi yaitu mencapai 27,04 persen pada tahun 2021.
Jumlah ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 26,99 persen pada tahun 2020.
2. Kabupaten Lombok Timur
Kabupaten Lombok Timur menempati urutan kedua dalam daftar ini dengan persentase penduduk miskin mencapai 15,38 persen pada tahun 2021.
Meskipun mengalami sedikit kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 15,28 persen pada tahun 2020
3. Kabupaten Bima
Kabupaten Bima merupakan kabupaten di NTB yang memiliki persentase penduduk miskin sebesar 14,88 persen pada tahun 2021.
Persentase ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 14,49 persen pada tahun 2020.
4. Kabupaten Lombok Barat
Kabupaten Lombok Barat menempati urutan keempat dalam daftar ini dengan persentase penduduk miskin sebesar 14,47 persen pada tahun 2021.
5. Kabupaten Sumbawa
Di peringkat kelima, ada Kabupaten Sumbawa sebagai daerah dengan jumlah penduduk miskin di Nusa Tenggara Barat dengan persentase penduduk miskin sebesar 13,91 persen pada tahun 2021.
Itulah deretan 5 daerah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di Nusa Tenggara Barat.
Permasalahan kemiskinan di Nusa Tenggara Barat perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat luas.
Dibutuhkan upaya bersama untuk meningkatkan akses infrastruktur, lapangan kerja, pendidikan, dan kesehatan di daerah-daerah perbatasan di Nusa Tenggara Barat agar dapat mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.***