Network
PORTALBANGKALAN.COM - Lembata, sebuah pulau kecil di Nusa Tenggara Timur, bukan hanya menawarkan keindahan alam yang memukau, tapi juga keanekaragaman warisan budaya lokal yang patut dijaga dan dilestarikan.
Jika Anda berkunjung ke Lembata, jangan lewatkan untuk menyaksikan pertarungan Hadok, warisan budaya tinju tradisional yang masih terjaga hingga saat ini. Pertarungan ini diadakan di beberapa desa di Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata.
Hadok biasanya digelar setelah "bako mehede", yaitu acara syukur panen pada kebun tertentu. Acara ini merupakan tradisi yang diwariskan dari nenek moyang setempat dan diadakan sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen yang diperoleh.
Bagi warga setempat, Hadok bukan hanya sekadar pertarungan biasa. Pertarungan ini menjadi ajang bergengsi antar keluarga, kelompok, bahkan antar desa. Jika ada anggota kelompok yang kalah dalam pertarungan, maka akan ada istilah balas dendam agar memperoleh kemenangan di musim panen selanjutnya.
Dalam pertarungan Hadok, dua orang akan berdiri di tengah weho (arena pertarungan) yang diatur oleh dua orang wasit. Peraturan tinju Hadok adalah bagian tubuh yang bisa dipukul hanya bagian perut ke atas, dengan sasaran utama wajah lawan. Semakin banyak memukul bagian wajah lawan, maka semakin besar peluang kemenangan.
Hadok bukan hanya ajang pertarungan semata, tapi juga menjadi bagian dari kearifan lokal yang harus dilestarikan. Oleh karena itu, Hadok selalu dilestarikan melalui berbagai event tahunan agar generasi muda dapat mengenal dan meneruskannya.
Selain pertarungan Hadok, Lembata juga memiliki daya tarik wisata alam yang menakjubkan, yaitu Pulau Siput. Pulau ini dikenal sebagai satu-satunya pulau di dunia penghasil siput dan kerang terbanyak. Bahkan, warga sekitar memanfaatkan siput dan kerang tersebut sebagai mata pencaharian mereka.
Keunikan Pulau Siput tidak hanya terletak pada hasil lautnya yang melimpah, tapi juga pada keindahan pantai pasir putihnya. Tempat ini sangat cocok bagi Anda yang ingin menikmati suasana pantai sambil berfoto ria. Namun, Anda harus datang saat air surut, karena Pulau Siput hanya muncul saat air surut dan seolah menghilang saat air laut pasang.
