Network
PORTALBANGKALAN.COM - Kisah unik dari desa Umpungeng, Lalabata, Soppeng, Sulawesi Selatan tidak banyak diketahui oleh orang banyak. Desa terpencil ini terletak 100 km di utara Makassar dan 10 km di barat daya Soppeng.
Namun, desa ini memiliki keistimewaan sebagai pusat tanah Indonesia, yang membuatnya semakin menarik untuk dikunjungi.
Disebut dengan pusat tanah indonesia karena posisi desa ini berada tepat dibagian tengah tanah air indonesia tepatnya di koordinat peta 4.3486°S 119.8825°E.
Baca Juga: Kayak Lukisan!! Desa Wisata Bantaragung, Pemandangan Sawah dengan Latar Belakang Gunung Ciremai
Pusat Tanah Indonesia di Desa Umpungeng
Desa Umpungeng adalah titik tengah Indonesia yang terletak di atas deretan bukit berbentuk tubuh manusia yang sedang terbujur ke arah barat.
Dari atas, desa ini terlihat seperti pusar dan dikelilingi oleh dua gunung, yaitu Gunung Laposo dan Gunung Neneconang.
Posina Tanae adalah pusat tanah yang berada di desa Umpungeng. Tempat ini terdiri dari tanah lapang yang dikelilingi oleh batuan besar dan terdapat lubang di bawah tanah yang ditutupi batu sebagai tanda titik tengah Indonesia. Konon, tempat ini dijadikan sebagai tempat musyawarah para raja dan pelantikan datuk serta raja pada zaman dulu.
Sejarah dan Keunikan Desa Umpungeng
Desa Umpungeng juga memiliki sejarah yang menarik sebagai tempat bersejarah bagi para legenda Raja Bugis di Gowa, Bone, Soppeng, dan Wajo. Terletak di atas ketinggian 1000 m di atas permukaan laut, desa ini memiliki keindahan alam yang menakjubkan.
Meskipun untuk mencapai pusat tanah Indonesia tersebut perlu naik motor trail dan melewati beberapa bukit selama empat jam, pemandangan indah yang dihiasi hutan pinus, air terjun, dan sungai dapat dinikmati di sepanjang perjalanan.
Berbatasan dengan Kabupaten Barru di sebelah barat dan Kabupaten Bone di sebelah selatan, desa Umpungeng memiliki posisi geografis yang strategis. Namun, keunikan dan keindahan alamnya yang masih terjaga dengan baik menjadikan desa ini sebagai tempat yang layak dikunjungi.
