Ada pula panel TN Komodo Heroes sebagai apresiasi bagi individu yang berjasa bagi Taman Nasional Komodo. Terakhir, ada pajangan dua rangka komodo yang memiliki kisahnya masing-masing.
Dua rangka komodo yang terpajang dalam museum Niang Komodo adalah Jessica dan Mr X. Jessica adalah komodo betina dengan kisaran umur 28 tahun, sedikit lebih tua dari kisaran usia komodo betina lainnya.
Hal itu terlihat dari bentuk tulang yang mulai keropos dan tulang gigi yang tanggal. Selanjutnya, ada Mr X yang merupakan komodo jantan dari Loh Liang Pulau Komodo dan mati karena kalah bersaing dengan sesama komodo jantan lain. Hal itu bisa dilihat dari tulang dan struktur gigi yang cenderung masih utuh.
KLHK menyebut kehadiran Museum Niang Komodo dengan berbagai informasi di dalamnya itulah yang menjadi wisata edukasi kepada para pengujung, sehingga para pengunjung tidak hanya sebatas trekking, melainkan dapat pula belajar tentang kehidupan Komodo dalam kawasan taman nasional itu.
Pengunjung dapat mencapai museum dengan melewati infrastruktur pendukung lain yang telah terbangun yakni jalan jerambah (elevated deck) yang dibangun dengan ketinggian dua meter agar tidak mengganggu aktivitas komodo dan satwa lain yang melintas. Jalan jerambah itu juga sekaligus melindungi keselamatan wisatawan yang berkunjung ke sana.
Para pengunjung bisa memilih berwisata dengan berjalan melewati jalan jerambah itu atau melakukan trekking dengan paket wisata yang telah disampaikan sebelumnya terlebih dahulu.
Selain museum dan jalan jerambah, masih banyak lagi potensi ekowisata yang dapat dieksplorasi di Taman Nasional Komodo. Salah satunya adalah kegiatan diving di perairan sekitar Taman Nasional Komodo yang terkenal dengan keanekaragaman hayati dan keindahan alam bawah lautnya.
Baca Juga: Telaga Warna Puncak Bogor, Destinasi Wisata Alam Unik dengan Keindahan Panorama Menakjubkan
Selain itu, pengunjung juga bisa melakukan trekking di kawasan Taman Nasional Komodo untuk menyaksikan secara langsung kehidupan komodo dan satwa liar lainnya. Selama melakukan trekking, para pengunjung akan dibimbing oleh naturalist guide yang merupakan masyarakat lokal dan terlatih dalam mengenal kawasan Taman Nasional Komodo.