Network
PORTALBANGKALAN.COM - Penduduk miskin di Provinsi Sumatera Selatan mencapai 694.465 jiwa pada tahun 2022, yang dapat disebabkan oleh perbedaan ketersediaan fasilitas umum dan infrastruktur serta perbedaan kemampuan keuangan antar daerah.
Penduduk miskin di Sumatera Selatan dapat terjadi karena adanya perbedaan ketersediaan fasilitas umum dan infrastruktur serta perbedaan kemampuan keuangan antar daerah.
Baca Juga: Sumatera Selatan Makin Kecil! 7 Daerah Ini Diisukan Pindah ke Provinsi Baru Karena LAHAT
Ada beberapa daerah di Sumatera Utara yang memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi, termasuk kabupaten/kota tertentu.
Ada 6 kabupaten dan kota yang memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi di Sumatera Selatan, yang dilansir oleh portalbangkalan.com dari sumsel.bps.go.id.
Baca Juga: Wah Ini nih Daerah Penghasil Tebu Terbanyak di Jawa Barat, Simak Pembahasanya Daerah Kamu Termasuk?
Berikut beberapa daerah dengan jumlah penduduk miskin tertinggi di Sumatera Utara.
- Kota Palembang memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi di Sumatera Selatan, mencapai 114.542 jiwa pada tahun 2021.
- Muara Enim menempati posisi kedua dalam jumlah penduduk miskin tertinggi di Sumatera Selatan, dengan jumlah 62.786 jiwa pada tahun 2021.
- Ogan Komering Ulu Timur juga memiliki jumlah penduduk miskin yang cukup tinggi, yaitu sebanyak 60.139 jiwa pada tahun 2021.
- Banyuasin juga memiliki jumlah penduduk miskin yang cukup tinggi, mencapai 54.213 jiwa pada tahun 2021.
- Ogan Komering Ilir juga termasuk daerah dengan jumlah penduduk miskin yang cukup tinggi, yaitu sebanyak 48.932 jiwa pada tahun 2021.
- Musi Banyuasin juga termasuk daerah dengan jumlah penduduk miskin yang cukup tinggi, yaitu sebanyak 47.854 jiwa pada tahun 2021. Kesimpulan dari poin-poin diatas adalah bahwa Sumatera Selatan memiliki beberapa kabupaten/kota dengan jumlah penduduk miskin yang cukup tinggi, dengan Palembang sebagai kota dengan jumlah penduduk miskin tertinggi di Sumatera Selatan.
Dari data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa Sumatera Selatan memiliki beberapa kabupaten/kota dengan jumlah penduduk miskin yang cukup tinggi.
Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti perbedaan ketersediaan fasilitas umum dan infrastruktur, serta perbedaan kemampuan keuangan antar daerah.
