Maka kemungkinan besar golongan 3.000 VA tidak akan lagi menikmati subsidi dari pemerintah. Begitu tutur Erick Thohir.
"Mungkin listrik pun ke depannya, yang di atas 3.000 VA bisa saja ada kebijakan tidak lagi disubsidi," lanjutnya.
Subsidi listrik sendiri pun sudah bertambah sebesar Rp 3,1 triliun di 2022 tahun ini, dan sebelumnya Rp 59,6 triliun.
Baca Juga: Pada Wanita Awal kehamilannya Ditandai Dengan Terjadinya,Simak Jawabannya
Tidak hanya disitu pemerintahan juga turut menambahkan kompensasi sebesar Rp 21,4 triliun di sektor listrik.
Saat ini, harga minyak dunia semakin melambung tinggi, sehingga pemerintah berencana akan menerapkan skema tarif adjustment pada tahun ini.
Penerapan skema ini merupakan salah satu strategi jangka pendek, yang diproyeksikan akan menghemat kompensasi subsidi sebesar Rp 7 triliun hingga Rp16 triliun.
Mekanisme tarif adjustment ialah sebuah rancangan mengubah dan menetapkan turun naiknya tarif listrik dari mengikuti besarnya faktor perekonomian mikro.
Jadi demikian, untuk tarif yang ditanggung konsumen akan semakin mengecil dari Biaya Penyedia Listrik (BPP).***