Habiskan Rp965M! Bendungan di Jawa Tengah Ini Diperkirakan Selesai Akhir 2023, Bakal Aliri Sawah di 2 Desa

17 Oktober 2023, 11:45 WIB
Bendungan di Jawa Tengah Ini Diperkirakan Selesai Akhir 2023, Bakal Aliri Ribuan Hektar Sawah di 2 Desa /Laman resmi KemenPUPR/

PortalBangkalan.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah berupaya meningkatkan ketahanan pangan dan air di Jawa Tengah melalui penambahan jumlah tampungan air berupa bendungan.

Salah satu proyek yang sedang dalam proses konstruksi adalah Bendungan Jlantah yang terletak di Kabupaten Karanganyar.

Menghadapi tantangan pangan dan air yang semakin kompleks, Kementerian PUPR berkomitmen untuk mengembangkan infrastruktur yang mampu memberikan pasokan air yang memadai, terutama bagi sektor pertanian di Jawa Tengah.

Dalam rangka mencapai target tersebut, proyek pembangunan Bendungan Jlantah diharapkan dapat diselesaikan pada akhir tahun 2023.

Baca Juga: Habiskan Biaya Rp920 M, Bendungan Terbesar di Lampung ini Sajikan Alam Memukau yang Wajib di Kunjungi

Bendungan Jlantah memiliki kapasitas tampung yang impresif, mencapai 10,97 juta meter kubik.

Sumber air untuk bendungan ini berasal dari aliran Sungai Jlantah dan Sungai Puru yang melintasi wilayah sekitar.

Dengan tinggi 70 meter dari dasar sungai, panjang puncak 404 meter, lebar puncak 12 meter, dan elevasi puncak bendungan mencapai 690 meter, Bendungan Jlantah dirancang untuk memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat di sekitarnya.

Proyek pembangunan Bendungan Jlantah dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) dan PT Adhi Karya KSO.

Proyek ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp 965 miliar dan telah berjalan sejak tahun 2019.

Selain menjadi sumber air bagi pertanian, bendungan ini juga memiliki potensi untuk menghasilkan 150 liter air baku per detik.

Manfaat lain yang dihasilkan dari Bendungan Jlantah adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dengan kapasitas sebesar 0,625 megawatt.

Selain itu, bendungan ini juga mampu mengurangi risiko banjir hingga 51,05 persen atau setara dengan 70,33 meter kubik air per detik.

Selain manfaat ekonomi dan lingkungan, proyek ini juga diharapkan memberikan kontribusi dalam pengembangan konservasi dan pariwisata di Kabupaten Karanganyar.

Baca Juga: Habiskan Dana Hingga 2 Triliun, Bendungan Desain Bak Kerajaan dan Jadi Termahal di Sulawesi Utara Loh

Bendungan Jlantah akan menjadi pendorong utama dalam mengairi lebih dari 1.494 hektar persawahan di kawasan Kecamatan Jatiyoso dan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar.

Tanaman padi, jagung, dan berbagai jenis tanaman pangan lainnya akan mendapatkan pasokan air yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan produksi yang optimal.

Harapannya, ketahanan pangan di Jawa Tengah dapat meningkat dan petani setempat akan memiliki akses yang lebih baik ke sumber daya air yang vital bagi pertanian mereka.

Selain manfaat ekonomi yang signifikan, Bendungan Jlantah juga membawa dampak positif bagi lingkungan sekitar.

Bendungan ini akan melindungi masyarakat setempat dari potensi kerugian yang ditimbulkan oleh bencana alam seperti banjir.

Selain itu, proyek ini juga memberikan sumbangan dalam pengembangan konservasi dan pariwisata di Kabupaten Karanganyar.

Keindahan bendungan yang mempesona dan lingkungan yang alami akan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang mencari petualangan dan relaksasi di Jawa Tengah.

Proyek pembangunan Bendungan Jlantah tidak hanya berdampak pada tingkat lokal, tetapi juga memiliki potensi untuk menjadi contoh bagi proyek-proyek serupa di daerah lain di Indonesia.***

Editor: Ari Prasetyo

Tags

Terkini

Terpopuler