Sisi Lain Dari MSG yang Tak Selalu Berdampak Buruk Bagi Tubuh

8 Agustus 2022, 20:00 WIB
Sisi Lain Dari MSG yang Tak Selalu Berdampak Buruk Bagi Tubuh /Tangkapan layar Facebook Tips Sehat dan Info Kuliner

PORTALBANGKALAN.COM- Monosodium Glutamat atau yang lebih dikenal dengan MSG merupakan penambah rasa yang umum dikaitkan dengan hidangan khas China. 

MSG juga terdapat pada beberapa makanan kaleng dan daging olahan.

Namun, MSG dituding memiliki efek samping seperti sakit kepala dan mual.

Faktanya MSG sendiri berasal dari asam amino alami di tubuh yang merupakan senyawa organik yang penting untuk fungsi tubuh.

Dikutip  dari Antara, mayoritas penelitian menemukan bahwa MSG yang dibuat oleh manusia dimetabolisme secara alami dan tidak menimbulkan risiko kesehatan.

Baca Juga: Tips Untuk Tubuh Sehat dan Kuat Menghadapi Penyakit

Zat tersebut juga secara alami berada dalam di sebagian besar makanan, seperti keju, tomat, jamur, dan rumput laut.

Kendati demikian, masyarakat pada umumnya mengenal MSG sebagai aditif makanan yang mempunyai cita rasa umami ekstra gurih.

Dalam pembuatannya, MSG sendiri diproduksi dengan memfermentasikan pati, bit gula, tebu atau molase.

Beberapa produk yang mungkin mengandung MSG sebagai aditif meliputi daging yang diawetkan, campuran bumbu atau kaldu, makanan beku, dan mayones.

Seorang ahli diet dari Mayo Klinik, Katherine Zeratsky mengatakan bahwa zat tersebut memang bisa berada di dalam makanan kemasan atau olahan.

Meskipun ada beberapa penelitian yang mengisyaratkan kemungkinan efek negatif, seperti obesitas atau kerusakan saraf, tetapi kekhawatiran tentang MSG salah tempat.

Baca Juga: Kesalahan Mengelola Keuangan yang Sering Dilakukan Bapak-bapak

Fakta menyebutkan bahwa Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menempatkan zat ini pada daftar GRAS. GRAS merupakan singkatan dari ‘secara umum diakui aman’.

Profesor dan ilmuwan makanan dari University Of Illinois Urbana-Champaign, Soo Yeun Lee, menyebutkan bahwa sebenarnya tidak ada bukti kuat MSG tidak sehat.

Menurutnya, sepertiga jumlah natrium sebagai garam MSG dapat mengurangi kandungan natrium dalam makanan ringan.

Kebanyakan orang mengonsumsi garam dua kali lebih banyak, dengan memasukkan MSG sebagai pengganti garam, bisa menurunkan tekanan darah tinggi dan risiko yang menyertainya, seperti stroke atau penyakit jantung.

Zeratsky mengatakan bahwa walaupun MSG dicampur dengan aditif atau bahan olahan lain, zat ini belum tentu menjadi penyebab masalahnya.

Sebagian orang mungkin memiliki reaksi negatif jangka pendek terhadap MSG dan sesekali ringan.

Baca Juga: Tanda Kucing Sangat Mencintai Majikannya, Lihat Dari Tingkah Laku dan Gerak Geriknya

Gejala tersebut antara lain sakit kepala, mual, berkeringat, mati rasa, detak jantung cepat, dan nyeri pada dada.

Pilihan terbaik bagi yang mengalami gejala tersebut dan menganggap MSG adalah penyebabnya, untuk segera menghindari makanan yang mengandung bahan tersebut.

Namun perlu diketahui juga konsumsinya tidak boleh berlebihan dan bila ada masalah kesehatan karenanya diharapkan untuk konsultasi dengan dokter yang ahli pada bidang tersebut.***

 

Editor: Muhammad Aly Firdaus

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler