Hafal 30 Juz Al-Qur'an Mengantarkan Anak Nelayan Bangkalan ke Perguruan Tinggi Gratis di Surabaya

- 21 September 2023, 05:32 WIB
Hafal 30 Juz Al-Qur'an Mengantarkan Anak Nelayan Bangkalan ke Perguruan Tinggi Gratis di Surabaya
Hafal 30 Juz Al-Qur'an Mengantarkan Anak Nelayan Bangkalan ke Perguruan Tinggi Gratis di Surabaya /UM Surabaya

PORTALBANGKALAN.COM - Hafal 30 juz Al-Qur'an, Farid Faqih, seorang anak nelayan dari Bangkalan, Madura, kini meraih impiannya kuliah di Universitas Muhammadiyah Surabaya tanpa biaya alias gratis.

Prestasinya ini membawanya meraih kesempatan kuliah gratis mulai dari semester pertama hingga kelulusan.

Faqih, mahasiswa Fakultas Agama Islam jurusan Studi Agama (Ushuluddin), memasuki universitas ini melalui program KIP-Kuliah, yang mengakui prestasi hafal Al-Qur'an 30 juz.

Dokumen pribadi dan sertifikat hafal kitab suci Al-Qur'an 30 juz dari program tahfiz menjadi landasan penting dalam pencapaiannya ini.

Perjuangan Untuk Pendidikan Gratis

"Kuliah gratis berkat hafal Al-Qur'an 30 juz. Pendaftaran hanya mengeluarkan biaya Rp 350 ribu. Gedung, SPP, semuanya gratis hingga kelulusan," ungkap Faqih dengan bangga.

Baginya, pendidikan gratis adalah jawaban atas keterbatasan ekonomi keluarganya. Ia memutuskan sejak duduk di bangku MA Ma'Al Islami Camplong untuk mengejar Program Kartu Indonesia Pintar (KIP-Kuliah), yang akan memberinya pembebasan biaya kuliah berkat prestasi yang ia miliki.

Hafal Al-Qur'an Sebagai Kunci Sukses

Sejak menyelesaikan SMP, Faqih telah mengikuti program khusus bahasa Arab dan memulai perjalanan menghafal Al-Qur'an.

Setahun kemudian, ia melanjutkan pendidikannya di MA sekaligus mengikuti kehidupan di pondok pesantren.

"Proses menghafal Al-Qur'an dimulai sejak lulus SMP dan berlanjut di MA selama tiga tahun. Saya selalu mencari waktu luang untuk hafalan, bahkan di tengah kesibukan di pondok pesantren," paparnya.

Setiap Waktu Luang adalah Waktu Al-Qur'an

Setiap hari, Faqih selalu membawa Al-Qur'an mini dalam tasnya, memungkinkannya untuk merenungkan ayat-ayat suci saat ia memiliki waktu luang.

Ini adalah cara baginya untuk menjaga hafalan Al-Qur'an yang telah ia perjuangkan selama ini.

"Al-Qur'an selalu bersamaku, sebagai penjagaan. Jika ada waktu luang di kampus, saya membacanya. Di dunia perkuliahan, tidak semua orang membaca Al-Qur'an, jadi sulit untuk menjaga hafalan. Membaca Al-Qur'an saat waktu senggang adalah kunci," tambahnya.

Cita-cita: Menjadi Dosen Agama

Farid Faqih memiliki dua cita-cita dalam hidupnya, salah satunya telah ia raih, yaitu menghafal kitab suci Al-Qur'an 30 juz. Impian yang lain adalah menjadi seorang dosen.

"Saya bermimpi untuk menjadi seorang dosen di bidang agama, terutama dalam filsafat agama. Saya tidak hanya ingin memahami Islam, tetapi juga agama-agama lain," tutur pemuda berusia 19 tahun ini.

Penghormatan kepada Orang Tua dan Agama

Sejak kecil, Faqih telah dididik dalam disiplin beragama. Ia diajarkan untuk selalu membaca Al-Qur'an dan menjalankan salat di masjid sebagai bentuk ketaatan kepada Tuhan.

Semua ini adalah usaha untuk memberikan penghormatan kepada orang tuanya di dunia dan di akhirat.

"Dari kecil, saya mendapatkan pendidikan yang ketat, dan itu termasuk dalam disiplin beragama. Jika saya tidak membaca Al-Qur'an, saya akan dimarahi, dan jika saya tidak pergi ke masjid untuk salat, saya akan dipukul.

Semua ini adalah cara untuk membalas jasa orang tua saya, yang telah mendidik dan membesarkan saya. Saya ingin membalas jasa mereka, jika tidak di dunia, setidaknya di akhirat," tegasnya.

Semangat Belajar yang Tak Tergoyahkan

Faqih adalah sosok yang termotivasi untuk mengejar pendidikan tinggi, bahkan ketika kakak-kakaknya tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Ia memiliki semangat yang kuat untuk terus belajar dan mewujudkan cita-citanya.

"Motivasi saya adalah untuk terus belajar hingga akhir hayat, melanjutkan pendidikan, dan meraih cita-cita menjadi seorang dosen. Saya tertarik pada ilmu agama, terutama dalam bidang filsafat agama. Saya ingin memahami tidak hanya Islam, tetapi juga agama-agama lain," pungkasnya.

Prestasi Farid Faqih dalam menghafal Al-Qur'an adalah cerminan ketekunan dan semangatnya untuk memperjuangkan pendidikan, membalas bakti orang tuanya, dan meraih mimpi-mimpi besar di bidang agama.

Universitas Muhammadiyah Surabaya telah memberikan kesempatan emas bagi pemuda berbakat ini, dan kisahnya akan terus menginspirasi banyak orang.

Editor: Mohamad Jamaludin


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah