Mengapa Bangkalan Punya Julukan Kota Dzikir dan Sholawat? Begini Sejarah dan Alasannya

- 31 Juli 2023, 09:00 WIB
Mengapa Bangkalan Punya Julukan Kota Dzikir dan Sholawat? Begini Sejarah dan Alasannya
Mengapa Bangkalan Punya Julukan Kota Dzikir dan Sholawat? Begini Sejarah dan Alasannya /YouTube/Sewa Drone ID/

PortalBangkalan.com - Julukan Bangkalan sebagai "Kota Dzikir dan Sholawat" bukanlah sesuatu yang muncul secara tiba-tiba.

Pada tahun 2015, Bupati Bangkalan saat itu, Makmun Ibnu Fuad, secara resmi mendeklarasikan kota yang terletak di ujung barat Pulau Madura ini sebagai "Kota Zikir dan Selawat."

Julukan ini menggantikan sebutan sebelumnya, yaitu "Kota Salak." Perubahan ini tidak lepas dari peran penting almarhum RKH Fakhrillah dalam membentuk identitas religius kota tersebut.

Masyarakat Bangkalan telah lama memiliki kebiasaan berkumpul dalam acara keagamaan. Mereka tidak hanya menghadiri pengajian dan ceramah agama, tetapi juga sering berkumpul dalam acara tahlilan, sholawatan, manaqiban, yasinan, dan sejenisnya.

Baca Juga: Seru Banget! Pesona Wisata Pantai Gebang, Pilihan Tepat Berlibur Bersama Keluarga di Bangkalan

Acara rutin ini dikenal sebagai "srakalan," yang diadakan seminggu sekali atau sebulan sekali.

Kegiatan positif ini menjadi keresahan bagi RKH Fakhrillah karena ia ingin mengangkat kebiasaan baik ini agar menjadi identitas yang mengenalkan keunikan Bangkalan kepada dunia luar.

Dukungan dari masyarakat, para ulama, santri, blater, bahkan hingga bajing, menjadi kunci terbentuknya Bangkalan sebagai "Kota Dzikir dan Sholawat."

Makmun Ibnu Fuad menyampaikan hal ini saat mengenang 40 hari wafatnya RKH Fakhrillah. Julukan ini lebih mencerminkan kebiasaan dan budaya masyarakat Bangkalan yang kental dengan nilai-nilai keagamaan.

Dalam perbandingan dengan julukan sebelumnya, yaitu "Kota Salak," julukan "Kota Dzikir dan Sholawat" lebih kuat karena mencerminkan aktivitas keagamaan yang selalu ada di setiap daerah di Bangkalan.

Bangkalan terletak di ujung barat Pulau Madura, berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Sampang di timur, serta Selat Madura di selatan dan barat.

Pelabuhan Kamal menjadi pintu gerbang utama Madura dari Jawa, menjadikan Bangkalan sebagai salah satu wilayah yang termasuk dalam kawasan metropolitan Surabaya, Gerbangkertosusila.

Kabupaten ini memiliki 18 kecamatan yang terbagi menjadi 273 desa dan 8 kelurahan, dengan pusat pemerintahan berada di Kecamatan Bangkalan.

Sejak Jembatan Suramadu diresmikan, Bangkalan menjadi gerbang utama Pulau Madura dan menjadi destinasi wisata yang populer di Jawa Timur.

Keindahan alamnya, seperti Bukit Jaddih, Gunung Geger, dan Pemandian Sumber Bening, menarik minat para wisatawan.

Selain itu, budaya lokalnya, seperti Karapan Sapi, juga menjadi daya tarik tersendiri. Tidak ketinggalan, wisata kuliner di Bangkalan juga memiliki daya tarik, seperti nasi bebek khas Madura yang terkenal.

Baca Juga: Tingginya 30 Meter! Air Terjun Kokop, Surga Tersembunyi di Bangkalan Madura yang Wajib Dikunjungi

Dengan semua keunikan dan daya tarik yang dimiliki Bangkalan, julukan "Kota Dzikir dan Sholawat" semakin menggambarkan esensi dari kota ini.

Kegiatan keagamaan yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Bangkalan, serta keramahtamahan dan kekayaan alamnya, menjadikan kota ini menjadi tempat yang layak untuk dikunjungi.

Julukan tersebut menjadi suatu kebanggaan bagi warga Bangkalan dan mereka senantiasa berusaha menjaga serta mengembangkan tradisi-tradisi yang telah menjadi ciri khas mereka.***

Editor: Ari Prasetyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah